Sabtu, 11 Juli 2015

Penyusunan Tes Berbicara (Tes Lisan)

BAB I
PENDAHULUAN
   A.    Latar Belakang

Sebagai suatu bentuk penggunaan bahasa, berbicara merupakan kegiatan berbahasa yang penting dalam kehidupan sehari-hari. Dengan berbicara seseorang berusaha untuk mengungkapkan pikiran dan perasaannya kepada orang lain secara lisan. Tanpa usaha untuk mengungkapkan dirinya, orang lain tidak akan mengetahui apa yang dipikirkan dan dirasakannya. Tanpa berbicara seseorang akan mengucilkan diri sendiri dan terkucil dari orang-orang di sekitarnya.
Berbicara merupakan kegiatan berbahasa yang aktif dari seorang pemakai bahasa, yang menuntut prakarsa nyata dalam penggunaan bahasa untuk mengungkapkan diri secara lisan. Dalam pengertian itu berbicara merupakan bagian dari kemampuan berbahasa yang aktif produktif.

   B.     Rumusan Masalah

1.      Apa yang dimaksud dengan tes berbicara?
2.      Apa saja bentuk-bentuk tes berbicara?
3.      Bagaimana contoh soal tes berbicara?  

   C.    Tujuan Masalah

1.      Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan tes berbicara.
2.      Untuk mengetahui bentuk-bentuk tes berbicara.
3.      Untuk mengetahui contoh soal tes berbicara.




BAB II
PEMBAHASAN
   A.    Tes Berbicara
Tes kemampuan berbicara merupakan salah satu aspek yang sangat penting dalam tes bahasa (Heaton, 1989). Sebagai kemampuan berbahasa yang aktif-produktif, kemampuan berbicara menuntut penguasaan terhadap beberapa aspek dan kaidah penggunaan bahasa (Djiwandono, 1996). Berkaitan dengan hal ini, Harris (1996) menyatakan, bahwa tidak ada kemampuan berbahasa yang begitu sulit untuk dinilai sebagaimana tes berbicara. Kemudian ditegaskan kembali bahwa berbicara itu merupakan ketrampilan yang sangat kompleks, yang mempersyaratkan penggunaan berbagai kemampuan secara simultan.
Kemampuan tersebut meliputi:
1.      Pelafalan (yang mencakup ciri-ciri segmental-vokal dan konsonan serta pola tekanan dan intonasi),
2.      Tata bahasa,
3.      Kosa kata,
4.      Kelancaran (fluency), dan
5.      Pemahaman (kemampuan merespon terhadap suatu ujaran secara baik).
Tujuan tes berbicara adalah untuk mengukur kemampuan teste dalam menggunakan bahasa Arab sebagai alat komunikasi lisan.

   B.     Bentuk-Bentuk Tes Berbicara

1.      Membaca Keras
Sasaran utamanya adalah agar teste memiliki kemampuan melafalkan bunyi-bunyi atau ujaran bahasa sasaran dengan lancar, fasih dan dengan intonasi yang tepat.
2.      Bercerita Melalui Gambar
Gambar, peta dan diagram dapat digunakan untuk mengukur kemampuan berbicara (Heaton, 1989). Untuk mengungkapkan kemampuan berbicara siswa, gambar dapat dijadikan rangsangan pembicaraan yang baik.
3.      Menceritakan Kembali
Kegiatan “menceritakan kembali” sebagai salah satu bentuk tes kemampuan berbicara. Dilakukan dengan cara, guru memperdengarkan wacana baik secara langsung maupun melalui media. Setelah itu, teste diminta untuk menceritakan kembali wacana yang diperdengarkan tersebut dengan susunan bahasanya sendiri.
4.      Bercerita Bebas
Yaitu suatu kegiatan tes kemampuan berbicara yang menuntut teste menceritakan topik-topik tertentu secara bebas.
5.      Wawancara
Kegiatan wawancara dilkukan oleh seorang penguji / lebih terhadap teste. Seorang penguji hendaknya menciptakan suasana yang kondusif, agar teste merasa tenang, bebas, dan tidak merasa tertekan. Suatu hal yang perlu diperhatikan oleh guru dalam memilih materi wawancara adalah keterkaitan meteri tersebut dengan kurikulum dari isi buku teks bahasa Arab yang sudah dipelajari oleh siswa.
6.      Pidato
Dalam konteks pengajaran atau penyelenggaraan tes berbicara, tugas pidato dapat berwujud permainan simulasi.
7.      Diskusi
Diskusi selain sebagai alat untuk mengukur kemampuan siswa dalam berargumentasi, juga dapat digunakan untuk mengukur kemampuan berbicara. Dalam diskusi, teste diminta mengemukakan dan mempertahankan pendapat, ide dan pikiran orang lain secara kritis dan logis.

   C.    Contoh Soal Tes Berbicara 




KEMENTRIAN AGAMA
ULANGAN AKHIR SEMESTER GENAP 
MADRASAH TSANAWIYAH
Tahun Ajaran 2012 / 2013
HARI/TANGGAL     :
JAM                            : 
MATA PELAJARAN : Bahasa Arab
KELAS                       : VIII
                                                                                                                                               


تَكَلَّمْ عَنِ الصُّوَرِ التَّالِيَةِ ! (لِنَمْرَةِ ٥-١)
١-  
٢- 
٣- 
٤- 
٥- 
هَذِهِ الْقِرَاءَة لِنَمْرَة ١. - ٦
عِنْدَنَا دَرْسُ الرِّيَاضَةِ البَدَنِيَّةِ. الأُسْتَاذُ سَالِمٌ يُعَلِّمُنَا هَذَا الدَّرْسَ كُلَّ يَوْمِ السَّبْتِ. فِى كُلِّ يَوْمِ السَّبْتِ يَذْهَبُ طُلاَّبُ الصَّفِّ الثَّامِنِ إِلَى مَلْعَبٍ. الْمَدْرَسَةِ لِيَلْعَبُوْا كُرَةَ الْقَدَمِ.
٦- هَلْ لِلطُّلاَّبِ دَرْسُ الرِّيَاضَةِ الْبَدَنِيَّةِ ؟
 ٧- مَنْ يُعَلِّمُ هَذَا الدَّرْسَ ؟
٨- اَيْنَ ذَهَبَ الطُّلاَّبُ بِكُرَةِ الْقَدَمِ ؟
٩- مَتَى ذَهَبَ الطُّلاَّبُ إِلَى مَلْعَبِ الْمَدْرَسَةِ ؟ 
.١- مَاذَا يَلْعَبُ التَّلاَمِيْذُ فِي الْمَلْعَبِ؟
هَذِهِ الْقِرَاءَة لِنَمْرَةِ ١٤-١١
لِإِبْرَاهِيْمَ عَمٌّ نَشِيْطٌ. اِسْمُهُ السَّيِّدُ عَبْدُ الرَّحِيْمِ. وَ اَتَى بِنَتِيْجَةٍ فِى الْحَيَاةِ. عِنْدَهُ وَلَدَانِ، الْأَوَّلُ مَحْمُوْدٌ وَ الثَّانِى مَحْمُوْدَةٌ. وَ اَتَى هُمَا نَتِيْجَةٌ فِى جَيَاتِهِمَا اَيْضًا.
مَحْمُوْدٌ طَبِيْبٌ مَشْهُوْرٌ فِى الْمَدِيْنَةِ. وَ مَحْمُوْدَةٌ مُهَنْدِسَةٌ مَاهِرَةٌ وَ مَشْهُوْرَةٌ. بَنَتْ مَحْمُوْدَةٌ بُنْيَانًا كَثِيْرَةً فِى الْمَدِيْنَةِ. عِنْدَ السَّيِّدِ عَبْدِ الرَّحِيْمِ مِهْنَتَانِ :
الْمِهْنَةُ الأُوْلَى : مُدَرِّسٌ، هُوَ مُدَرِّسٌ فِى الْمَدْرَسَةِ الثَّانَوِيَّةِ. وَ هَوَ يُحِبُّ اَنْ يَذْهَبَ إِلَى الْمَدْرَسَةِ كُلَّ صَبَاحٍ إِلاَّ يَوْمَ الْاَحَدِ لِيَعَلَّمَ التَّلاَمِيْذَ.
وَ الْمِهْنَةُ الثَّنِى : فَلاَّحٌ، هُوَ فَلاَّحٌ يَمْلِكُ الْمَزْرَعَةَ بِحَاصِلاَتٍ كَثِيْرَةٍ وَ مُتَنَوِّعَةٍ مِنْهَا اَرُزٌّ وَ خَضْرَوَاتٌ وَ فَوَاكِهُ وَ غَيْرُهَا. وَ هُوَ يَذْهَبُ إِلَى الْمَزْرَعَةِ فِى يَوْمِ الاَحَدِ وَ فِى يَوْمِ الْعُطْلَةِ .
١١- كَمِ الْمِهْنَةُ لِلسَّيِّدِ عَبْدِ الرَّحِيْمِ ؟ 
١٢- مَا مِهْنَةُ وَلَدَي السَّيِّدِ عَبْدِ الرَّحِيْمِ ؟
١٣- مَا مِهْنَةُ السَّيِّدِ عَبْدِ الرَّحِيْمِ ؟
١٤- مَتَى يَذْهَبُ السَّيِّدُ عَبْدُ الرَّحِيْمِ إِلَى الْمَدْرَسَةِ ؟
١٥- مَتَى يَذْهَبُ السَّيِّدُ عَبْدُ الرَّحِيْمِ إِلَى الْمَزْرَعَةِ ؟
اِمْلاَءِ مَا فِى الْفَرَاغِ بِالْكَلِمَاتِ الْمُنَاسِبَاتِ ! ( لنمرة ٢٥ - ١٦)
١٦- تُحِبُّ عَائِشَةُ .... الْكُتُبَ
١٧- يَرْسُمُ أَحْمَدُ .... عَنِ الْحَيَوَانَاتِ
١٨- يَذْهَبُ .... كُلَّ يَوْمِ إِلَى الْمُسْتَشْفَى
١٩- أَبِيْ مُدَرِّسٌ هُوَ يَعْمَلُ فِي ....
.٢- زَيْدٌ فَلاَّحٌ هُوَ يَعْمَلُ فِي ....
٢١- يُحِبُّ عَلِيُّ لَعْبَ .... مَسَاءَ الْيَوْمِ
٢٢- يُرِيْدُ .... اَنْ يَبْنَى بُنْيَانًا قَوِيَّةً
٢٣- لِعَلِي .... كَثِيْرَةٌ مِنْهَا قِرَائَةٌ وَ رَسْمٌ
٢٤- يَعْمَلُ .... فِى السُّوْقِ هُوَ يَبِيْعُ ....
٢٥- يَذْهَبُ .... إِلَى الْمَدْرَسَةِ
اِجْعَلِ الْحِوَارَ مِنَ الْكَلِمَاتِ الاَتِيَاتِ مَعَ صَدِيْقِكَ ! (لنمرة ٢٦ - .٣)
٢٦- تَاجِرٌ
٢٧- كُرَةُ الْقَدَمِ
٢٨- مُهَنْدِسٌ
٢٩- رَسْمٌ
.٣- طَبِيْبٌ



BAB III
PENUTUP
Kesimpulan

Tidak ada kemampuan berbahasa yang begitu sulit untuk dinilai sebagaimana tes berbicara. Berbicara merupakan ketrampilan yang sangat kompleks, yang mempersyaratkan penggunaan berbagai kemampuan secara simultan.
Tujuan tes berbicara adalah untuk mengukur kemampuan teste dalam menggunakan bahasa Arab sebagai alat komunikasi lisan.
Bentuk-bentuk tes berbicara :
1.      Membaca keras
2.      Bercerita melalui gambar
3.      Menceritakan kembali
4.      Bercerita bebas
5.      Wawancara
6.      Pidato
7.      Diskusi




DAFTAR PUSTAKA
Ainin, Muhammad, Dkk. 2006. Evaluasi dalam Pengajaran Bahasa Arab. Malang: Misykat.
Djiwandono, M.Soenardi. 1996. Tes Bahasa dalam Pengajaran. Bandung: ITB.

Modul Bahasa Arab MTs kelas VIII semester II 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tinggalkan Komentar anda di sini