PENDAHULUAN
A.
Kata
Pengantar
Puji syukur kami panjatkan
kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya
kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah Metode Penelitian
dengan judul Variabel Penelitian ini tepat waktu.
Makalah ini berisikan
informasi mengenai definisi atau pengertian dari variable, ciri-ciri variabel,
macam-macam variabel dalam penelitian, jenis pengukuran
variabel dari variabel tersebut, dimana di dalamnya ada contoh-contoh
yang memudahkan pembaca memahaminya.
Kami berharap makalah ini
dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang Variabel dalam sebuah
penelitian. Dalam hal ini pun penyusun masih dalam tahapan belajar, oleh karena
itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami
harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan
terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah
dari awal sampai akhir.
B.
Rumusan
Masalah
a.
Apa
pengertian variable ?
b.
Apa
jenis variable berdasarkan hasil pengukuran?
c.
Ada
berapa sifat variable ?
d.
Apa
jenis variable berdasarkan fungsinya?
e.
Bagimanakah
korelasi antar variable?
C.
Tujuan
a.
Mengetahui
pengertian variable
b.
Mengetahui
jenis variable berdasarkan hasil pengukuran
c.
Mengetahui
sifat variable
d.
Mengetahui
jenis variable berdasarkan fungsinya
e.
Memahami
korelasi antar variabel
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Variabel berasal dari kata bahasa inggris variable yang
berarti factor tak tetap atau berubah- ubah. Namun bahasa Indonesia kontemporer
telah terbiasa menggunakan kata variable ini dengan pengertian yang lebih tepat
disebut bervariasi. Dengan demikian variable adalah fenomena yang
bervariasi dalam bentuk, kualitas, kuantitas, mutu, dan standar. Variabel adlah
sesuatu yang dapat diukur dan cara
pengukurannya berbeda-beda.
Dari pengertian ini, maka variable adalah sebuah fenomena (yang
berubah- ubah) dengan demikian maka bisa jadi tidak ada satu peristiwa di alam
ini yang tidak dapat disebut variable, tinggal tergantung bagaimana kualitas
variabelnya, yaitu bagaimana bentuk variasi fenomena tersebut.
Ada fenomena yang spectrum variasinya sederhana, tetapi juga ada
fenomena lain dengan spectrum variasi yang amat kompleks. Dan salah satu
contaohnya adalah fenomena jenis kelamin manusia. Kalau dikelompokkan hanya ada
dua jenis kelamin, yaitu manusia laki- laki dan manusia perempuan. Fenomena
jenis kelamin itu adalah variabelnya sedang variasinya ada 2 yaitu laki-laki
dan perempuan.
B.
Jenis-jenis
variabel
1.
Jenis
variabel berdasarkan hasil pengukuran, dapat dibedakan menjadi 4 tingkat, yaitu:
a.
Variabel
Nominal
Variabel
nominal adalah variabel yang hanya dapat digolongkan secara terpisah, diskrip, kategori
yang berfariasi menurut jenis. Ciri Variabel ini adalah menunjukkan saling
pilah (mutually exlusive) antara kategori yang satu dengan kategori yang
lain. Contoh variable Nominal adalah jenis kelamin sedang variasinya ada
dua yaitu pria dan wanita. Contoh lain adalah jenis pekerjaan variasinya ada
dua yaitu negeri dan swasta, status perkawinan variasinya ada dua yaitu kawin
dan belum kawin.
b.
Variabel
Ordinal
Variable
ordinal yaitu variabel yang tersusun berdasarkan jenjang dalam artibut
tertentu. Ciri variabel ordinal adalah memiliki variabel bertingkat yang
menunjukkan urutan (order). Urutan ini menggambarkan adanya gradasi atau
peringkat, jarak peringkat yang satu dengan lainnya tidak sama. Misalnya, juara
I –II –III masing-masing memperoleh skor 90, 80 dan 75. Jarak 75 ke 80 adalah
5, sedangkan jarak antara 80 ke 90 adalah 10. Contoh lain adalah peringkat atau
ranking yaitu ada ranking 1, ranking 2 dan ranking 3.
c.
Variabel
Interval
Variable
interval yaitu variabel yang skala pengukurannya memiliki jarak yang sama atau
memiliki satuan atau unit tertentu. Ciri Variabel berskala interval yakni dapat
membedakan antara unit satu dan unit yang lain memiliki jarak yang tetap, tidak
memiliki nilai nol mutlak (absolute), dan skor-skor yang ada didalamnya
tidak bersifat bandingan (rasio). Misalnya skala thermometer
menunjukkan nol drajat Celsius, tetapi tetap saja masih ada panasnya. Contoh
lain adalah nilai belajar yaitu 90, 80 dan 70. Jarak antara nilai 90 dan 80 sama
dengan jarak nilai 80 dan 70.
d.
Variabel
Rasio
Variabel
rasio yaitu variabel yang dalam kuantifikasinya mempunyai nilai nol mutlak dan
dapat menunjukkan sifat perbandingan. Misalnya, hasil pengukuran berat, yaitu
berat bayi 5 kg adalah setengah dari berat badan bayi yang lainnya 10 kg.
Contoh lain seperti jarak, umur dan kecepatan.
2.
Dilihat
dari sifatnya variabel dibedakan menjadi 2 yaitu:
a.
Variabel
Aktif
Variabel
aktif yaitu variabel yang memungkinkan untuk dimanipulasi (bisa diubah atau
bisa diganti) sesuai dengan tujuan yang diinginkan oleh peneliti. Contohnya
adalah meneliti tingkah laku seseorang apakah baik atau buruk.
b.
Variabel
Atributif
Variabel
atributif yaitu variabel yang sifatnya
tetap dan dalam kondisi yang wajar sifat-sifat itu sukar diubahnya.
3.
Jenis
Variabel berdasarkan fungsinya
a.
Variabel
dependen
Variabel
dependen atau variabel tidak bebas (terikat atau tergantung) adalah
kondisi atau karakteristik yang berubah atau muncul ketika penelitian
mengintroduksi, pengubah atau pengganti variabel bebas. Menurut fubgsinya
variabel ini dipengaruhi oleh variabel lain.
b.
Variable
independen
Variabel
independen atau variabel bebas (bisa diganti-ganti) adalah kondisi- kondisi
atau karakteristik yang oleh peneliti dimanipulasikan dalam rangka untuk
menerangkan hubungan- hubungan dengan fenomena yang diobservasi. Menurut
fungsinya variabel ini mempengaruhi variabel lain, jadi secara bebas
berpengaruh dalam variabel lain.
c.
Variabel
intervening
Variabel
intervening atau variabel penghubung yaitu variabel yang berfungsi
menghubungkan variabel satu dengan variabel lain. Hubungan itu dapat menyangkut
sebab akibat ataupun pengaruh atau terpengaruh. Variabel ini merupakan variabel
penyela atau antara yang terletak diantara variabel independen dan variabel
dependen, sehingga variabel independen tidak langsung mempengaruhi berubahnya
atau timbulnya variabel dependen.
d.
Variabel
moderator
Variabel moderator
adalah variabel yang mempengaruhi, dan pengaruhnya itu bisa memperkuat atau
bisa memperlemah antar variabel dependen dan variabel independen. Variabel
tersebut juga sebagai variabel independen kedua.
e.
Variabel
control
Variabel control
atau variabel kendali adalah variabel yang membatasi atau mewarnai variabel
moderator. Variabel ini berfungsi
sebagai control terhadap variabel lain terutama yang berkaitan dengan variabel
moderator dan bebas, yang juga berpengaruh terhadap variabel yang tergantung.
f.
Variabel
random
Variabel
random atau variabel acak yaitu variabel yang fungsinya dapat di abaikan dan
pengaruhnya dapat tidak diperhatikan terhadap bebas maupun tergantung.
Kompleksitas
Variabel dalam Konsep Konseptualisasi
Sebab Hubungan Akibat
Motivasi belajar
(variabel
independen)
|
Lingkungan
Hidup
(variabel
moderator)
|
Umur
(Variabel
Kontrol)
|
Jenis kelamin
(variabel random)
|
Prestasi
belajar
(variable
dependent)
|
Proses
belajar
(variable
intervening)
|
|
C.
Korelasi
antar variabel
1.
Korelasi
simetris
Korelasi
simetris terjadi bila antar dua variabel terdapat hubungan, tetapi tidak ada
mekanisme pengaruh- mempengaruhi; masing- masing bersifat mandiri. Korelasi
simetris terjadi karena:
a. Kedua variabel merupakan indikator sebuah konsep yang sama. Pada
suatu saat orang bersuara sendu,kemudian mengeluarkan air mata, tandanya ia
menangis. Namun tidak dapat dikatakan bahwa seseorang mengeluarkan air mata
menyebabkan ia bersuara sendu atau sebaliknya.
b. Kedua variabel merupakan akibat dari faktor yang sama.contoh:
hubungan antara berat badan dan tinggi badan, keduanya merupakan variabel
terikat dari variabel bebas yaitu “pertumbuhan”.
c. Kedua variabel berkaitan secara fungsional. Berkembangnya
hypermarket di suatu wilayah, secara fungsioanl mematikan took-toko kecil
disekitar hypermarket.
d. Kedua variabel mempunyai hubungan yang kebetulan semata. Kenaikan
gaji dosen dengan turunnya hujan deras.
2.
Korelasi
asimetris
Korelasi
asimetris ialah korelasi yang mendiskripsikan antara dua variabel dimana variabel
yang satu bersifat mempengaruhi variabel yang lain (variabel bebas dan variabel
terikat)
a. Hubungan antara stimulus dan respons
Hubungan ini menjelaskan variabel stimulus memberikan pengaruh
terhadap variabel respons, dan kemudian variabel
respons memberikan reaksi terhadap
stimulus tersebut. Hubungan yang demikian itulah merupakan salah satu hubungan
yang lazim dilakukan oleh para ahli dalam penelitian kuantitatif. Contonya,
seorang insinyur pertanian mengamati adanya pengaruh pupuk terhadap buah yang
dihasilkannya; seorang psikolog meneliti pengaruh kerasnya musik terhadap
tingkah konsentrasi. Seorang pendidik mengamati pengaruh metode mengajar
terhadap prestasi belajar para siswa.
b. Hubungan antara disposisi dan respon
Disposisi
adalah kecenderungan untuk menunjukkan respons tertentu dalam situasi tertentu,
bila ‘stimulus” datangnya pengaruh dari luar dirinya, sedangkan “disposisi”
berada dalam diri seseorang. Contoh: Sikap kebiasaan, nilai, dorongan,
kemampuan, dan lain sebagainya. Suatu respon sering diukur dengan mengamati
tingkah laku seseorang, misalnya: pemakaian konstrasepsi, migrasi, perilaku
inivasi dan sebagainya.
c. Hubungan antara ciri individu dan
disposisi atau tingkah laku
Ciri
di sini adalah sifat individu yang relatif tidak berubah dan tidak dipengaruhi
lingkungan, seperti seks, suku bangsa, kebangsaan, pendidikan, dan lain-lain.
d. Hubungan antara prekondisi yang
perlu dengan akibat tetentu
Contoh:
agar pedagang kecil dapat memperluas usahanya diperlukan antara lain
persyaratan pinjaman bank yang lunak, hubungan antara kerja keras dengan
keberhasilan jumlah jam belajar dengan nilai yang diperoleh.
e. Hubungan yang imanen antara dua
variable
Di dalam hubungan ini terdapat jalinan yang erat antara
variabel satu dengan variabel yang lain. Jelasnya: apabila variabel yang satu
berubah, maka variabel yang lain ikut berubah. Contonya hubungan antara semakin
besarnya syatu organisasi dengan semakin rumitnya peraturan yang ada, jumlah
lulusan sekolah keguruan yang terus bertambah dengan tidak diikuti oleh
bertambahnya jumlah sekolah baru, akan mengakibatkan jullah pengangguran bagi
lulusan sekolah keguruan.
f. Hubungan antara tujuan dan cara
Contonya:
penelitian tentang hubungan antara kerja keras dan keberhasilan. Jumlah jam
belajar dengan nilai yang diperoleh pada waktu ujian, hubungan antara cinta orang
tua terhadap anak dan cara ia mendidik anak tersebut.
3.
Korelasi
timbal- balik
Korelasi
timbal-balik adalah korelasi antara dua variabel yang saling pengaruh –
mempengaruhi. Contoh : misalnya siswa yang biasa belajar teratur akan meraih prestasi tinggi, karena
berprestasi tinggi menyebabakan siswa diterima di perguruan tinggi. Memiliki buku adalah investasi dan akan
mendatangkan keuntungan, karena pada gilirannya hasil dari membaca buku dan
menulis dapat digunakan untuk membeli buku lain. Penanaman modal akan mendatangkan keuntungan,
dan pada gilirannya keuntungan akan memungkinkan penanaman modal.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Variable adalah
fenomena yang bervariasi dalam bentuk kualitas, kuantitas, mutu, dan standar
Jenis-jenis variable berdasarkan hasil pengukurannya itu ada empat:
1.
variabel
nominal ordinal
2.
variable
ordinal
3.
variable
interval
4.
variable
rasio
Dilihat dari sifatnya variable ada dua yaitu variable aktif dan
variable atributif dan jenis variable berdasarkan fungsinya ada lima
1.
Dependent
2.
Independent
3.
Intervening
4.
Moderator
5.
Control
6.
Acak
atau Radom
Korelasi antar variable ada
tiga yaitu, Korelasi simetris, asimetris dan timbal balik.
DAFTAR
PUSTAKA
Arifin,
Zainal. 2012. Penelitian Pendidikan, Bandung: Remaja Rosdakarya
Bungin,
Burhan. 2011. Metodologi penelitian kuantitatif, Jakarta: kencana
prenada media group
Suryabrata,
sumadi. 2002. Metodologi penelitian, Jakarta: raja grafindo persada
artikel yang menarik, kami juga punya artikel tentang variabel penelitian yang mungkin bisa membantu.. silahkan berkunjung... http://ayo-nambah-ilmu.blogspot.co.id/2016/06/variabel-penelitian-pengertian-ciri.html
BalasHapus