PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penelitian
adalah upaya yang sistematis untuk menjelaskan dunia di sekitar kita yang
berguna bagi pencapaian suatu tujuan kehidupan. Adapun tujuan penelitian adalah
menemukan kebenaran ilmiah melalui upaya yang sistematis untuk menjelaskan,
memahami, memecahkan dan mengantisipasi masalah-masalah, sehingga penelitian
semakin memahami berbagai kebenaran dalam dunia pendidikan dan pengajaran
bahasa, khususnya bahasa Indonesia.
Penelitian
yang baik, yaitu penelitian mempunyai keinginan agar hasil penelitiannya benar,
terpercaya, bermanfaat, memiliki keteguhan kualitas. Penelitian yang baik
adalah penelitian yang mengedepankan keterbukaan dalam menerima perbedaan
penafsiran atau suatu bukti, namun sanggup mempertanggung jawabkan hasil
penelitian secara ilmiah, menyadari bahwa penelitian tidak luput dari
kekeliruan. Penelitian yang baik mampu menuliskan hasil penelitian dengan
jelas, ringkas, dan mudah dibaca.
Penelitian
kuantitatif terkait secara khas dengan
proses induksi enumeratif (induksi yang ditarik atas dasar perhitungan). Salah
satu tujuan utamanya adalah menemukan berapa banyak dan jenis manusia apa saja
dalam populasi umum dan populasi induk yang mempunyai karakteristik khusus yang
ditemukan ada dalam populasi sampel. Tujuannya adalah menyimpulkan sistem
karakteristik atau hubungan antara ubahan dengan populasi induk. Penelitian
kuantitatif tidak selalu menguji hipotesis , tujuannya sering kali bersifat
deskriptif.
B. Rumusan Masalah
1. Apa
pengertian Metode Penelitian Kuantitatif?
2. Bagaimana
karakteristik Metode Penelitian Kuantitatif?
C. Tujuan
1. Untuk
mengetahui Pengertian Metode Penelitian Kuantitatif.
2. Untuk
mengetahui karakteristik Metode Penelitian Kuantitatif.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Metode Penelitian Kuantitatif
Penelitian
adalah proses pengumpulan dan analisis serta interpretasi temuan yang dilakukan
secara sistematis dengan menggunakan metode-metode ilmiah. Penelitian
kuantitatif adalah metode penelitian yang cara kerjanya meniru model penelitian
alam. Metode kuantitatif dinamakan metode tradisional, karena metode ini sudah
cukup lama digunakan sehingga sudah mentradisi sebagai metode untuk penelitian.
Metode ini disebut sebagai metode positivistik karena berlandaskan pada
filsafat positivisme. Metode ini sebagai metode ilmiah atau scientific karena
telah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu kongkrit/ empiris, objektif, terukur,
rasional dan sistematis. Metode ini juga disebut metode discovery, karena dengan
metode ini dapat ditemukan dan dikembangkan berbagai iptek baru. Metode ini
disebut metode kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka dan
analisi mengunakan statistik.
Metode
penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan
pada filsafat positivisme yang menekankan pada fenomena-fenomena objektif dan
dikaji secara kuantitatif yang digunakan untuk meneliti pada populasi atau
sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisi
data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang
telah ditetapkan. Maksimalisasi objektifitas desain penelitian ini dilakukan
dengan menggunakan angka-angka, pengolahan statistik, struktur dan percobaan
terkontrol.
Metode kuantitatif berlandaskan pada
filsafat positivisme, realitas dipandang sebagai sesuatu yang kongkrit, dapat
diamati dengan pancaindera, dapat dikategorikan menurut jenis, bentuk, warna
dan perilaku, tidak berubah, dapat diukur dan diverifikasi.
B. Karakteristik Metode Kuantitatif
Menurut
teori paradigma, peneliti kuantitatif menyisihkan
dan menentukan ubahan-ubahan atau variabel dan kategori-kategori ubahan.
Ubahan-ubahan ini secara bersama-sama terkait dengan bingkai hipotesis yang
sering kali ada sebelum data dikumpulkan kemudian diujikan terhadap data. Dalam
tradisi kuantitatif, instrumen tersebut adalah alat teknologis yang telah
ditentukan sebelumnya dan tertata dengan baik seiringan tidak banyak memberi
peluang bagi fleksibelitas, masukan imajinatif dan refleksifitas.
Berikut
adalah perbedaan penelitian kuantitatif (kuantitatif positivistik) dengan
kualitatif (kualitatif fenomenologis), dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
No
|
Kuantitatif
|
Kualitatif
|
1.
|
A. Desain
1. Spesifik, jelas dan rinci
2. Ditentukan secara mantap sejak awal
3. Menjadi pegangan langkah demi langkah
|
A. Desain
1. Umum
2. Fleksibel
3. Berkembang dan muncul dalam proses penelitian
|
2.
|
B. Tujuan
1. Menunjukkan hubungan antar variabel
2. Menguji teori
3. Mencari generalisasi yang mempunyai nilai
prediktif
|
B. Tujuan
1. Menemukan pola hubungan yang bersifat interaktif
2. Menemukan teori
3. Menggambarkan realitas yang kompleks
4. Memperoleh pemahaman makna
|
3.
|
C. Teknik Pengumpulan Data
1. Kuesioner
2. Observasi terstruktur
|
C. Teknik Pengumpulan Data
1. Participant observation
2. In dept interview
3. Dokumentasi
4. Tringulasi
|
4.
|
D. Instrumen Penelitian
1.
Test, angket,
wawancara, terstruktur
2. Instrumen yang telah terstandar
|
D. Instrumen Penelitian
1. Peneliti sebagai instrumen
2. Buku catatan, tape recorder, kamera, dll.
|
5.
|
E. Data
1. Kuantitatif
2.
Hasil
pengukuran variabel yang dioperasionalkan dengan menggunakan instrument
|
E. Data
1. Deskriptif kualitatif
2.
Dokumen
priadi, catatan lapangan, ucapan dan tindakan responden, dll.
|
6.
|
F. Sampel
1. Besar
2. Representatif
3. Sedapat mungkin radom
4. Detentukan sejak awal
|
F. Sampel
1. Kecil
2. Tidak representatif
3. Purposive, snowball
4. Berkembang selama proses penelitian
|
7.
|
G. Analisis
1.
Setelah
selesai pengumpulan data
2. Deduktif
3. Menggunakan statistik untuk menguji hipotesis
|
G. Analisis
1. Terus menerus sejak awal sampai akhir penelitian
2. Induktif
3. Mencari pola, model, tema, teori
|
8.
|
H. Hubungan dengan Responden
1. Dibuat berjarak, bahkan sering tanpa kontak supaya
objektif
2. Kedudukan penelitian lebih tinggi dari responden
3. Jarak pendek sampai hipotesis dapat dibuktikan
|
H. Hubungan dengan Responden
1. Empati, akrab
2. Kedudukan sama
3. Jangka lama sampai ditentukan hipotesis/ teori
|
9.
|
I. Usulan Desain
1.
Luas dan rinci
2.
Literatur yang
berhubungan dengan masalah dan variabel yang teliti
3. Prosedur yang spesifik dan rinci
langkah-langkahnya
4. Masalah dirumuskan dengan spesifik dan jelas
5. Hipotesis dirumuskan dengan jelas
6. Ditulis secara rinci dan jelas sebelum terjun ke
lapangan
|
I. Usulan Desain
1. Singkat
2. Literatur yang dugunakan bersift sementara, tidak
menjadi pegangan utama
3. Prosedur bersifat umum masalah bersifat sementara
dan akan ditemukan setelah studi pendahuluan
4. Tidak dirumuskan hipotesis
5. Fokus penelitian ditetapkan setelah diperoleh data
awal dari lapangan
|
10.
|
J. Kapan penelitian dianggap selesai?
Setelah semua
kegiatan yang direncanakan dapat diselesaikan
|
J. Kapan penelitian dianggap selesai?
Setelah tidak ada
data yang dianggap baru
|
11.
|
K. Kepercayaan terhadap hasil Penelitian
Pengujian validitas dan realiabilitas
instrumen.
|
K. Kepercayaan terhadap hasil Penelitian
Pengujian
kredibilitas, depenebilitas, proses dan hasil penelitian
|
Menurut
Freankel dan Wallen karakteristik metode penelitian sebagai berikut:
a. Menekankan
hipotesis jadi yang dirumuskan sebelumnya.
b. Menekankan
definisi operasional yang dirumuskan sebelumnya.
c. Data
diubah menjadi skor numerik
d. Menekankan
pengukuran dan penyempurnaan keajegan skor yang diperoleh dari instrumen.
e. Pengukuran
validitas melalui rangkaian perhitungan statistik.
f. Menekankan
teknik acak untuk mendapatkan sampel representatif
g. Menekankan
prosedur penelitian yang baku.
h. Menekankan
desain untuk penggontrolan variabel ekstranus.
i.
Menekankan
desain penggontrolan khusus untuk menjaga bias dalam prosedur penelitian.
j.
Menekankan
rangkuman statistik dalam hasil penelitian.
k. Menekankan
penguraian fenomena kompleks menjadi bagian-bagian yang lebih kecil.
l.
Menekankan
manipulasi aspek, situasi, kondisi dalam mengkaji fenomena yang kompleks.
Pada
umumnya, penelitian kuantitatif yang berdasarkan paradigma positivistik
berlangsung sebagai berikut:
a. Masalah
yang akan diteliti harus sudah jelas,
b. Masalah
diuraikan dalam beberapa sub masalah yang melahirkan hipotesis,
c. Memilih
metode dalam memecahkan masalah,
d. Menentukan
populasi dan sampel yang akan digunakan,
e. Mengumpulkan
data,
f. Menganalisis
data,
g. Kesimpulan.
BAB
III
PENUTUP
Kesimpulan
Penelitian
adalah upaya yang sistematis untuk menjelaskan dunia di sekitar kita yang berguna
bagi pencapaian suatu tujuan kehidupan. Sedangkan Penelitian kuantitatif adalah
metode penelitian yang cara kerjanya meniru model penelitian alam. Adapun
tujuan penelitian adalah menemukan kebenaran ilmiah melalui upaya yang
sistematis untuk menjelaskan, memahami, memecahkan dan mengantisipasi
masalah-masalah, sehingga penelitian semakin memahami berbagai kebenaran dalam
dunia pendidikan dan pengajaran bahasa, khususnya bahasa Indonesia.Tujuannya
adalah menyimpulkan sistem karakteristik atau hubungan antara ubahan dengan
populasi induk. Penelitian kuantitatif tidak selalu menguji hipotesis ,
tujuannya sering kali bersifat deskriptif.
Karakteristik
Penelitian itu berpijak pada konsep positivistik. Kenyataan berdimensi tunggal,
fragmental terbatas, fixed. Hubungan antara peneliti dengan objek lepas,
penelitian dari luar dengan instrumen standar yang objektif. Seting penelitian
buatan lepas dari tempat dan waktu. Analisis kuantitatif, statistik, objektif.
Hasil penelitian berupa inferensi, generalisasi, prediksi.
DAFTAR
PUSTAKA
Brannen,
Julia. 2005, MEMADU METODE PENELITIAN, Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Offset.
Sugiyono.
2012, METODE PENELITIAN KUANTITATIF KUALITATIF DAN R&D, Bandung: AL
FABETA.
Sukmadinata,
Nana Syaodih. 2013, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: PT REMAJA
ROSDAKARYA.
Syamsuddin
dan Vismaia S. 2011, Metode Penelitian Pendidikan Bahasa Bandung: PT
REMAJA ROSDAKARYA.
Syofian
Siregar. 2013, Metode Penelitian Kuantitatif , Jakarta: Kencana Preada.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan Komentar anda di sini