DAKWAH ISLAM DI AFRIKA
A.PENDAHULUAN
Islam merupakan agama yang
tersebar dipertengahan bumi ini yang terbentang dari tepi laut sfrika sampai
laut pasifik selatan,dari padang rumput siberia sampai ke pelosok asia tenggara
–bangsa berber afrika barat,sudan, afrika timur yang berbahasa swahili, bangs arab
timur tengah bangsa turki, irania,bangsa turki dan persi yang tinggal di asia
tengah .dari sisi latar etnis, bahasa, adat, organisasi politik, dan pola
kebudayaan dan teknologi mereka menampilkan keragaman kemanusiaan, namun islam
menyatukan meraka .meskipun seringkali tidakmenjadi totalitas kehidupan meraka,
namun islam terserap dalam konsep, aturan keseharian, memberikan tata ikatan
kemasyarakatan, dan memenuhi hasrat mereka meraih kebahagiaan hidup. lantaran
keragaman tersebut,islam berkembang menjadi keluarga terbesar ummat manusia .
Dalam kajian makalah kali ini kami
akan mengfokuskan pembahasan tentang sejarah masuknya islam di afrika, yang di
dalamnya terdapat beberapa kawasasan atau wilayah jajahan/dakwah islam ke
berbagai kerajaan di wilayah-wilayah afrika. Dalam kajian yang akan kami
presentasikan ini akan sangat menarik, karna didalamnya terdapat perlawanan,
pembrontakan uamat kristen terhadap ummat islam pada awal masuknya islam di
afrika
1. Islam masuk ke Afrika
Agama Islam masuk ke daratan Afrika pada masa Khalifah Umar
bin Khattab, waktu Amru bin Ash memohon kepada Khalifah untuk memperluas
penyebaran Islam ke Mesir lantaran dia melihat bahwa rakyat Mesir telah lama
menderita akibat ditindas oleh penguasa Romawi dibawah Raja Muqauqis. Sehingga
mereka sangat memerlukan uluran tangan untuk membebaskannya dari ketertindasan
itu. Muqauqis sesungguhnya tertarik hendak masuk Islam setelah menerima surat
dari Rasulullah SAW. Namun, karena lebih mencintai tahtanya maka sebagai tanda
simpatinya beliau kirimkan hadiah kepada Rasulullah SAW.
Selain alasan diatas Amru bin Ash memandang bahwa Mesir
dilihat dari kacamata militer maupun perdagangan letaknya sangat strategis,
tanahnya subur karena terdapat sungai Nil sebagai sumber makanan. Maka dengan
restu Khalifah Umar bin Khattab dia membebaskan Mesir dari kekuasaan Romawi
pada tahun 19 H (640 M) hingga sekarang. Dia hanya membawa 400 orang pasukan
karena sebagian besar diantaranya tersebar di Persia dan Syria. Berkat siasat
yang baik serta dukungan masyarakat yang dibebaskannya maka ia berhasil
memenangkan berbagai peperangan. Mula-mula memasuki kota Al-Arisy dan dikota
ini tidak ada perlawanan, baru setelah memasuki Al-Farma yang merupakan pintu
gerbang memasuki Mesir mendapat perlawanan, oleh Amru bin Ash kota itu dikepung
selama 1 bulan. Setelah Al-Farma jatuh, menyusul pula kota Bilbis, Tendonius,
Ainu Syam hingga benteng Babil (istana lilin) yang merupakan pusat pemerintahan
Muqauqis. Pada saat hendak menyerbu Babil
yang dipertahankan mati-matian oleh pasukan Muqauqis itu, datang bala bantuan
4.000 orang pasukan lagi dipimpin empat panglima kenamaan, yaitu Zubair bin
Awwam, Mekdad bin Aswad, Ubadah bin Samit dan Mukhollad sehingga menambah
kekuatan pasukan muslim yang merasa cukup kesulitan untuk menyerbu karena
benteng itu dikelilingi sungai. Akhirnya, pada tahun 22 H (642 M) pasukan
Muqauqis bersedia mengadakan perdamaian dengan Amru bi Ash yang menandai
berakhirnya kekuasaan Romawi di Mesir.
2. Perkembangan Islam di Afrika
Pemabahasan mengenai masuk dan berkembangnya Islam di Afrika
mencakup beberapa wilayah negara yaitu Mesir, Libia, Tunisia, Aljazair, Maroko,
Mauritania, Nigeria, Mali, Pantai Gading, Sudan, Ethiopia, Kenya, Zambia dan
lain-laannya. Namun yang akan dibahas kali ini hanya sebagiannya saja.
a.
Mesir
Mesir adalah kawasan Afrika pertama yang menerima masuknya
Islam di benua ini, penduduknya lebih kurang 42 juta jiwa, dimana sekitar tigs
jutanya beragama Kristen selebihnya beragama Islam. Bahkan, di kota
Iskandariyah hingga kini masih terjaga segala macam kebesaran umat Nasrani
Orthodox tanpa diganggu keberadaannya oleh umat Islam. Di Mesir terdapat
delapan universitas diantara yang termashyur ke seluruh dunia ialah Al-Azhar di
Kairo yang didirikan oleh Bani Fathimiyah pada tahun 972 M. Disana banyak
mahasiswa-mahasiswa yang belajar dari seluruh dunia termasuk dari Indonesia
yang kebanyakan mendapat beasiswa untuk belajar ilmu agama maupun pendidikan
umum seperti kedokteran, tekhnik dan lain-lainnya.
Sementara itu, perluasan pengaruh Islam di kawasan Tunisia
telah terjadi sejak pemerintahan Khalifah Usman bin Affan tahun 23-35 H
(644-656 M) oleh Panglima Abdullah bin Sa’ad bin Abi Sarah dengan menghancurkan
tentara Romawi yang telah jatuh reputasinya. Sehingga pasukan Abdullah bin
sa’ad dengan mudah menguasainya. Sedang masuknya Islam ke Maghribil Aqsha atau
Afrika Utara sesudah berdirnya daulah Bani Umayah dibawah pimpinan Khalifah
Walid bin Abdul Malik, yang memberikan tugas tersebut kepada Panglima Musa bin
Nushair yang akhirnya ditunjuk sebagai gubernur wilayah itu.
b.
Maroko
Maroko adalah sebuah negara yang
merdeka yang mempunyai kemampuan bertahan sebagai sebuah rezim otoritasnya
didasarkan kombinasi antara symbol khilafah dan sufi, meskipu Negara ini sangat
kesulitan dalam mempertokoh otoritasnya di wilyah pedesaan atau pedalaman.
Adapun kelas politik menengah, Maroko seperti kebanggaan tuan tanah bangsawan, yang mana pada
masyarakat timur tengah lainnyamereka menghendaki kekuasan yang memeusat.
Adapun posisi bangsa Maroko pertama berlangsung dalam bentik pemberontakan
Abdullah Karim di wilayah penduduk Spanyo.
Abdullah Karim adalah seorang intelektual, smua memiii karir
sebagai Qodi, guru besar dan sebagai editor surat kabar telegram, ia mengetahui
benar kultur bangsa Spanyol dan memiliki banyak koneksi dengan pihak Eropa.
c.
Nigeria
Nigeria terletak di sebelah barat Afrika termasuk negara
yang kaya minyak yang diekspor ke Amerika Serikat terbesar kedua setelah Saudi
Arabia. Penduduknya terdiri atas macam-macam suku bangsa berjumlah ± 90 juta
dan 75 % beragama Islam selebihnya Kristen maupun Animisme. Negeri-negeri yang
menikmati pengaruh Islam di kawasan Afrika dan hingga kini penduduknya
mayoritas beragama Islam antara lain Maroko, Sudan, Al-Jazair, dan Ethiopia.
d.
Libya
Negeri Mouamar Ghadafi ini merupakan kawasan terpanas di
Timur Tengah, dengan luas 1.795.540 km berpenduduk ± 3 juta jiwa terdiri dari
bangsa Arab, Barbar serta Palestina hampir seluruhnya beragama Islam. Rakyat
hidup dari sektor pertanian, dan setelah ditemukan sumur-sumur minyak
berkualitas tinggi sebagian penduduknya menjadi tenaga kerja dalam industri ini, selebihnya mengandalkan
tenaga-tenaga asing.
Yang menarik, geliat dan semarak dakwah di Libya, menular ke
sejumlah negaraberpendudkan asli Afrika lainnya. Menurut Mahmud, Pimpinan
Jam’iyah al Dakwah al Islamiyah al
Alamiyah Libya, di Afrika, ribuan penduduk memelu Islam setiap harinya melalui
usaha dan bimbingan Moammar Khadafi. Tahun lalu sembilan juta penduduk di
beberapa negara di Afrika memeluk islam. Tahun lalu setelah berziarah Mogadishu, sebanyak 43.000 penduduk masuk
Islam dari satu Negara.
e.Al-Jazair
Pada abad 16, Abdul Qadir yang
ayahya pemimpin thariqat berusaha mendirikan sebuah Negara muslim, pada tahun
1832 ia memproklamirkan sebagai amir al mukmin dan sebagai sultan bangsa arab
mengklaim dirinya bertanggung jawab dalam menerapkan hukum Islam di wilayah
kekuasaannya. Abdul qadir mengembangkan sebuah administrasi hirarkis bagi
negaranya dan ia mengangkat sejumlah khalifah, pejabat militer financial dan
pejabat peradaban.
f.
Tunisia
Pada abad ke 8 pembentukan
organisasi muslim di negara Tunisia mempunyai problem yang sama seperti yang di
alami oleh imerpremium Usmani dan Mesir, menghadapi ekonomi eropa yang sedang
sedang berkembang psat dan kemunduran kemunduran internal dari Negara Tunisia.
Program program reformasi
keseluruhan di dasarkan pada prinsip bahwasanya pemerintah yang baik merupakan
landasan bagi vitalitas social dan ekonomi dan secara politk upaya reformasi ini bergantung kepada dukungan pihak ulama yang
mana khyar al din berusaha mempengaruhi mereka agar menerima tehnik tehnik
pemerintah. Eropa walaupun secara politk relatif tenang, para pejabat dan para
ulama Tunisia bangkit untuk menentang pemerintah prancis, dan munculah generasi
generasi baru dari para pemuka nasional dari kalangan birokratik yang terdidik
secara moderen, sbagaimana yangterjadi di dalam masyarakat Utsmani.
3.
Kelebihan dan Tantngan Dakwah di Afrika
1.
Kelibihan Dakwah di Afrika
a.
Politik
Dalam bidang politik tersebut, di
Afrika banyk juga tokoh muslim yang menduduki jabatan tetinggi di negaranya.
Sebut saja seperti Muammar Khadafi, yakni beliau sebagai pemimpin muslim
konteporer Libya banyak berubah setelah Muammar Khadafi menguasai politik
libya. Dimana sistem monarik di gati menjadi anakronisme politik.
Revolusi Khadfi dianggap sebagai
salah satu conyoh paling awal dalam pembaharuan politik Islam, sejak Libya
merdeka pada tahun 1960 selain dari Khadafi juga ada. Pemimpin negara Ghabon
serta negara lainnya di Afrika , sehingga hal tersebut smakin memudahkan
penyebaran ajaran Islam di benua Afrika.
Keputusan paling awal rezim ini
menyangkut masalah referensi nasionalis
dan isam, serta aturan aturan subtansi. Diantaranya diberlakukan kembali hukum
pidana atas Al qur’an serta pelanggaran alkohol dan klub malam mengindikasikan
pengakuan terbuka terhadap islam sebagai kekuatan pembimbing dalam kekuatan
politik negara.
b.Ekonomi
Afrika
selatan adalah sebuah negara maju dengan [enduduk yang berpendapatan sederhana.
Negara ini kaya dengan bahan bahan tambang, terutama yang bernilai tinggi
sperti, emas, platinum dan berlian. Ia juga mempunyai sistem keuangan,
perundangan, telkomunisasi, energi infrastruktur yang maju dan moderen. Dengan
kekayaan yang di miliki Afrika tersebut, semakin membuat hubungan antara Afrika
dengan negara negara islam di luar benua Afrika lebih dekat untuk mejalankan
dakwah di Afrika tersebut.
2.
Tantangan Dakwah di Afrika
Didalam melakukan dakwah islam tentunya akan banyak mengalami
tantangan dan hambatan yang akan di hadapi. Bgitu pula dengan dakwah yang
dilakukan oleh para juru dakwah yang ada di benua Afrika.
Berbagai negara di Afrika pun
menyampaikan kndisi dan tantanga dakwah yang mereka hadapi di benua itu. Negara
negara di Afrika umumnya menghadpi tantangan dalam pengembangan pendidikan
Islam dan membutuhkan bantuan kemanusiaan. Para misionaris islam ketika
memasuki benua Afrika menemukan fakta
yang menejutkan yaitu sedemikian luasnya Islam di benua ini.
Penyebaran Islam di Afrika tidak
dilakukan secara sistematis oleh kaum muslimin dan para muballiqh Islam.
Politik kolonialisme dan penjajahan terhadap berbagai wilayah Afrika oleh
Belgia, Portugis, Prancis, dan Inggris dalam waktu yang sangat lama memberikan
kesempatan yang luas bagi para misionaris untuk menyebarkan ajaran Kristen di
benua ini.
Di Afrika terdapat banyak tantangan
dakwah, yakni banyak misionaris dibawah yayasan Kristen, yang setiap tahun
membagi bagi ratusan ribu Injil, buku buku, dan majalah secarah gratis untuk
menyebarkan pemikiran Kristendi tengah pemuda dan remaja dan berbagai lapisan
msyarakat lainya. Yayasan Emier merupakan salah satu contoh dari yayasan
misionaris yang bertujuan untuk memuul Islam. Yayasan ini memiliki 13 penerbitan
dan salah satu aktivitasnya adalah menerbitkan buku dengan gambar gambar yang
menarik bagi anak anak. Dan juga yayasan ini melakukan mata mata dan melakukan
campur tangan dalam urusan pemerintah.
Akan tetapi, meskipun telah
dilakukan upaya yang sangat luas oleh para misionaris Kristen serta telah
digunakannya fasilitas dan keuangan yang sangat banyak dala proram misionaris
itu,kenyataan menujikkan bahwah kelompok kelompok penyebaran agama Kristen
tidak mampu mencapai tujuan tujuan mereka.
4.
Gerakan Islam di Afrika
Seperti halnya di Negara Indonesia, Muslim yang ada di Benu
Afrika juga ada beberapa gerakan atau harakah Islam yang berkembang
1.Jamaah Ikhwanul Muslimin
Jamaah Ikhwanul muslimin berdiri di
kota Islamiyah, Mesir pada Maret 1928 dengan pendiri Hasan Al banna bersama
keenam tokoh lainya, yaitu Hafiz Abdul Hamid, Ahmad al-Khusairi, Fuad Ibrahim,
Abdurahman Hasbullah, Ismail Izz, dan Zaki al-Magribi. Ikhwanul Muslimin pada
saat itu di pimpin oleh Hasan al Banna. Pada tahun 1930, Anggaran Dasar
Ikhwanul Muslimiin di buat dan disahkan pada rapat Umum Ikhwanul Muslimin pada
24 September 1930. Pada 1932, struktur administrasi Ikhwanul Muslimin disusun
pada tahun itu pula,IkhwanulMuslimin membuka cabang di Suez, Abu Showier, dan
Al Mahmoudiyah. Pada tahun 1933, Ikhwanul Muslimin menerbitkan majalah mingguan
yang di pimpin oleh Muhibuddin Khatib
Ikhwanul Muslimin merupakan
organisasi Islam berlandaskan ajaran Islam. Ia ermerupakan salah satu jamaah
dari beberapa jamaah yang ada pada umat Islam, yang memandang bahwa Islam
adalah Dien (Agama), yang universal dan menyaluruh,bukan hanya sekedar agama
yang mengurusi ibadah ritual (Shalat, Puasa, Haji, Zakat, dan lain lain)
saja.Tujuan Ikhwanul Muslimin adalah mewujudkan terbentuknya sosok idvidu Muslim,
rumah tangga islami, bangsa yang islami, pemerintah yang islami, negara yang
dipimpin oleh negara negara Islam, mnystuhksn perpecahan kaum Muslimin dan
negara negara mereka yang terampas, kemudian membawa bendra jihad dan da’wah
kepada Allah sehingga dunia mendapatkan ketentraman dengan ajaran ajaranIslam
Ikhwanul Muslimin menolak segala bentukpenjajahan dan monarki yang pro-Baarat.
Dalam perpolitikan di berbagai
negara, Ikwanul Muslimin ikut serta dalam proses demokrasi sebagai sarana
perjuangannya, sebagaimana kelompok kelompok lain yang nengaku demokrasi.
Contoh utamanya adalah Ikhwanul Muslimin di Mesir yang mengikuti proses pemilu
di negara tersebut.
2.Gerakan
Jihad
dirikan oleh Hasan Al Banna dari Mesir, di
bnua tersebut juga ada Gerakan Jihad abad 18 dipimpin oeh para Ulama, Guru,
Muballiq keliling, dan Pengikut mereka. Mereka mendapat ispirasi dari pembaharu
dari Ulama militant seperti Al-Maghili.
Selain dari dua gerakan yang ada
seperti di atas tadi,juga masih ada beberapa gerakan Islam yang telah
berkembang di benua Afrika, seperti kelompok Sufi, Jamaah Tabliq, dan Penganut
mazhab Imam Maliki serta gerakan Islam lainnya yang semua menginginkan agar
Islam dapat berkembang dan terus tumbuh di Benua Afrika.
5.
Tokoh Tokoh Islam di Afrika
Keberadaan Islam di benua Afrika
telahmembuat penduduk Afrika semakin meningkat keinginan umat muslim yang ada
disana untuk mendalami ajaran Islam. Selain itu juga muncul tokoh tokoh Islam
yang menjadi pembaharu di benua Afrika. Diantara tokoh tokoh muslim yang ada
tersebut diantaranya adalah sebagai berikut ini:
1.Al-Qalbisi
Al-Qabisi nama aslinya adalah Abu
al-Hasan Ali bin Muhammad Khalaf al Ma’rif al-qobisi, beliau lahir di daerah
kairawan,Tunisia pada bulan rajab tahun 224 H/tanggal 13 Mei 936 M. Ia pernah
merantau ke timur tengah selama 5 tahun, kemudian ia kembali ke negri asalnya
dan meninggal dan dunia pada tanggal 3 Rabiul Awal 403 H/Tangga 23 oktober 1012
M.
2.Muhammad
Abduh
Muhammad Abduh lahir di sebuah dusun
di Delta sungai Nil pada tahun 1849, dan beliau meninggal pada 11 juli 1905.
Keluarganya terkenal berpegang teguh pada ilmu dan agama. Sejak muda beliau
sudah di kenal hafal Al qur’an, Muhammad Abduh adalah sajana pendidik dan
mufti, theology, alim dan juga pembaharuan.
Selain dari kedua tokoh diatas
tersebut nasih banyak ulama serta pembaharu yang ada di Afrika. Seperti Sayyid
Sabiq, yang mana beliau adalah ahli tafsir, Muhammad Rasyid Ridho, Hasan Al
Banna , serta ulama terkenal sperti Ibnu Khaldun, yang terkenal sebagai ilmuan
dalam bidang ekonomi, beliau berasal dari Tunisia, Afrika.
Daftar
Pustaka
Badri,
Yatim, Sejarah Peradaban Islam:1993. Rajawali Press, Jakarta
La pidas, M ira, Sejarah Sosial Umat Islam. Jakarta, PT.Raja
Grafido Persada, 1999
Munir
Amin, Syamsul, Sejarah peradaban Islam,
Jakarta, Amzah, 2009
Suwito
dan Fauzan, Sejarah Sosial Pendidikan Islam. Jakarta, Kencana Perdana Media,
2008
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan Komentar anda di sini