PENDAHULUAN
- Latar Belakang
Kehadiran era
globalisasi telah mendorong kelahiran kompetisi ide- ide baru dan bersama
dengan itu praktik- praktik baru pun telah muncul dengan wajah kultur yang
berbeda di bandingkan dengan era sebelumnya. Fenomena ini direspon secara
beragam oleh banyak orang, terutama bagi mereka yang telah menjadi masyarakat
pembelajar, sadar akan informasi, dan memahami makna berkompetisi antar manusia
sejagat. Dalam menjalani peradaban globalisasi itu, ada yang benar- benar siap
menghadapinya secara intelektual, ekonomi, politik, ketahanan emosional, dan
sosial. Sebagian lagi berpikir realistis, yaitu dengan menjalani kehidupan ini
secara bersahaja dan membangun persepsi bahwa rentang
perjalanan waktu secara
normal yang tidak lebih dari hukum alam, laksana adanya kelahiran dan kematian,
laksana siang dan malam, dan laksana nasib baik dan buruk. Sehingga manusia itu
bisa belajar dari banyak hal, misalnya dari pengalaman keberhasilan atau
kegagalan orang lain, dari buku- buku, majalah dan masih banyak lagi. Hal ini
akan tercipta jika ditunjang oleh profesionalisme baik dari lembaga maupun
individu. Untuk itu dalam makalah ini akan dibahas mengenai ciri- ciri
profesionalisme dan ciri- ciri orang yang profesional.- Rumusan Masalah
1. Bagaimana
ciri-ciri profesionalisme
secara umum?
2. Bagaimana
ciri-ciri orang profesional secara umum?
3. Bagaimana
guru yang profesional?
- Tujuan
1. Untuk
mengetahui ciri-ciri profesionalisme
secara umum.
2. Untuk
mengetahui ciri-ciri orang profesionalisme secara umum.
3. Untuk
mengetahui guru yang professional
BAB II
PEMBAHASAN
A. Ciri- ciri Profesionalisme Secara Umum
Dibawah ini akan dikemukakan beberapa ciri
profesionalisme:
1. Profesionalisme menghendaki sifat
mengejar kesempurnaan hasil (perfect result), sehingga kita di tuntut untuk
selalu mencari peningkatan mutu.
2. Profesionalisme memerlukan
kesungguhan dan ketelitian kerja yang hanya dapat diperoleh melalui pengalaman
dan kebiasaan.
3. Profesionalisme menuntut ketekunan
dan ketabahan, yaitu sifat tidak mudah puas atau putus asa sampai hasil
tercapai.
4. Profesionalisme memerlukan
integritas tinggi yang tidak tergoyahkan oleh “keadaan terpaksa” atau godaan
iman seperti harta dan kenikmatan hidup.
5. Profesionalisme memerlukan adanya
kebulatan fikiran dan perbuatan, sehingga terjaga efektivitas kerja yang tinggi.
6. Punya ketrampilan yang tinggi dalam
suatu bidang serta kemahiran dalam menggunakan peralatan tertentu yang
diperlukan dalam pelaksanaan tugas yang bersangkutan dengan bidang tadi
7. Punya ilmu dan pengalaman serta
kecerdasan dalam menganalisis suatu masalah dan peka di dalam membaca situasi
cepat dan tepat serta cermat dalam mengambil keputusan terbaik atas dasar
kepekaan
8. Punya sikap berorientasi ke depan
sehingga punya kemampuan mengantisipasi perkembangan lingkungan yang terbentang
di hadapannya
9. Punya sikap mandiri berdasarkan
keyakinan akan kemampuan pribadi serta terbuka menyimak dan menghargai pendapat
orang lain, namun cermat dalam memilih yang terbaik bagi diri dan perkembangan
pribadinya.
Ciri di atas menunjukkan bahwa tidaklah mudah menjadi
seorang pelaksana profesi yang profesional, harus ada kriteria-kriteria
tertentu yang mendasarinya.Lebih jelas lagi bahwa seorang yang dikatakan
profesional adalah mereka yang sangat kompeten atau memiliki kompetensi
tertentu yang mendasari kinerjanya.
B. Ciri- ciri
Orang yang Profesional
1. Profesional senang menyelami sebuah
proses, sedangkan amatiran gemar menghindari sebuah proses.
2. Profesional selalu memeriksa dan
mengetahui apa yang diperlukan dan diinginkannya.
3. Profesional selalu fokus dan berkepala dingin.
4. Profesional tidak membiarkan
kesalahan berlalu, namun menjadikannya
sebuah pelajaran.
5. Profesional senang untuk terjun ke pekerjaan
yang sulit.
6. Profesional selalu berpikiran positif.
7. Profesional senang menghadap orang lain.
8. Profesional adalah orang yang
antusias, penuh semangat, interest, contentment
9. Profesional adalah orang yang tahan banting
hingga tujuan tercapai.
10. Profesional akan berbuat lebih dari
apa yang diharapkan.
11. Profesiobal akan menghasilkan produk
yang berkualitas.
C.
Guru yang Profesional
C.V. Good (ed)
menjelaskan bahwa jenis pekerjaan yang berkualifikasi profesional memiliki
ciri- ciri tertentu, yaitu:
Ø Memerlukan persiapan atau pendidikan khusus bagi calon
pelakunya ( membutuhkan pendidikan pra jabatan yang relevan )
Ø Kecakapan seorang pekerja profesional dituntuk memenuhi
persyaratan yang telah di bakukan oleh pihak yang berwenang.
Ø Jabatan profesional tersebut mendapat pengakuan dari
masyarakat atau negara.
Dari uraian
diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa jabatan guru tergolong jabatan
profesional jika memenuhi persyaratan tersebut.
Guru
profesional adalah guru yang mengenal tentang dirinya. Yaitu dirinya adalah
pribadi yang dipanggil untuk mendampingi peserta didik dalam belajar. Guru
dituntut mencari tahu terus- menerus bagaimana seharusnya peserta didik itu
belajar. Maka, apabila ada kegagalan peserta didik, guru terpanggil untuk
menemukan penyebabnya dan mencari jalan keluar bersama peserta didik bukan
mendiamkannya atau menyalahkannya. Sikap yang harus senantiasa dipupuk adalah
kesediaan untuk mengenal diri dan kehendak untuk memurnikan keguruannya.
Sementara itu,
sikap dan sifat- sifat guru yang baik adalah sebagai berikut: Bersikap adil, Percaya
dan suka kepada murid- muridnya, Sabar dan rela berkorban, Memiliki wibawa
dihadapan pendidik, Penggembira, Bersikap baik terhadap guru lainnya, Bersikap
baik terhadap masyarakat, Benar- benar menguasai mata pelajarannya,
Berpengetahuan luas, Suka dengan mata pelajaran yang diberikan. ( Ngalim
Purwanto, 2002 )
Menurut Surya (
2005 ), guru yang profesional akan tercermin dalam pelaksanaan pengabdian
tugas- tugas yang ditandai dengan keahlian baik materi maupun metode. Selain
itu juga ditunjukkan melalui tanggung jawabnya dalam melaksanakan seluruh
pengabdiannya. Guru profesional mempunyai tanggung jawab pribadi, sosial,
intelektual, moral, dan spiritual.
Dengan
profesionalisme guru, maka guru masa depan tidak tampil lagi sebagai pengajar (
teacher ), seperti fungsinya yang menonjol selama ini, tetapi beralih sebagai
pelatih ( coach ), pembimbing ( counselor ), dan manajer belajar ( learning
manager ). Dengan ketiga peran guru ini, maka diharapkan siswa mampu mengembangkan
potensi diri masing- masing, mengembangkan kreativitas, dan mendorong adanya
penemuan keilmuan dan teknologi yang inovatif sehingga siswa mampu bersaing
dalam masyarakat global.
KESIMPULAN
Profesi
menunjukkan lapangan yang khusus dan mensyaratkan studi dan penguasaan
pengetahuan khusus yang mendalam, seperti bidang hukum, militer, keperawatan,
kependidikan, dan sebagainya. Pekerjaan yang bersifat profesional adalah
pekerjaan yang hanya dapat dilakukan oleh mereka khusus dipersiapkan, untuk itu
bukan pekerjaan yang dilakukan oleh mereka karena tidak dapat memperoleh
pekerjaan lain. Sementara itu, seseorang yang menggeluti dunia pendidikan (
mendidik dan mengajar ) adalah guru, dan berbagai profesi lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Kunandar. Guru
Profesional. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta: 2007.
Sudarwan Danim. Menjadi
Komunitas Pembelajar. PT Bumi Aksara. Jakarta: 2003
Sudarwan Danim. Pengembangan
Profesi Guru. Kencana Prenada Media Group. Jakarta. 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan Komentar anda di sini