BAB I
Pendahuluan
A.
LATAR
BELAKANG
Pengembangan karir merupakan hal yang penting bagi seorang
guru dan konselor karena hal ini sangat berpengaruh setidaknya terhadap
kepuasan kerja dan peningkatan penghasilan. Dengan kata lain, jika karir
seorang Guru meningkat maka tentu saja pengakuan lembaga yang menaunginya juga
meningkat yang salah satunya dibuktikan dengan peningkatan gaji yang ia terima
dan tentunya hal ini akan membuat ia lebih merasa senang dan nyaman bekerja.
Untuk mencapai hal itu, idealnya seorang GURU harus
mengetahui tentang tingkatan-tingkatan karir dan konsekuensi dari tingkatan
karir tersebut bagi dirinya baik berupa tanggung jawab/kewajiban maupun
ganjaran yang akan ia peroleh. Selain itu, GURU juga harus mengetahui
upaya-upaya yang dapat ia lakukan untuk dapat meniti karir ke tingkatan yang
lebih tinggi tersebut. Dengan memahami hal-hal seputar tingkatan karir dan
upaya pencapaiannya, seorang GURU memiliki arah yang jelas dalam menjalani
karir dan profesinya itu. Kendatipun demikian, realita yang terjadi saat ini
sebagian GURU baru mengalami kesibukan yang luar biasa ketika ia mendapat pemberitahuan mengenai persyaratan yang harus
dipenuhi untuk kenaikan pangkat. Akhirnya berbagai upaya dilakukan untuk
memenuhi persyaratan tersebut walau terkadang menempuh cara yang tidak
“professional”. Bahkan tidak jarang upaya tersebut menimbulkan sejumlah
riak-riak dan permasalahan dalam organisasi sekolah yang sedikit banyak
mempengaruhi pengerjaan tugas utama GURU dalam mendidik para siswa.
Makalah ini berupaya untuk menjelaskan beberapa hal
berkenaan dengan pengembangan karir yang mencakup: pengertian karir dan
pengembangan karir, tahapan pengembangan karir dan upaya yang dapat dilakukan
untuk meningkatkan karirnya.
B.
RUMUSAN MASALAH
1.
Apa pengertian karir dan pengembangan karir?
2.
Apa tahapan-tahapan pengembangan karir guru?
3.
Apa upaya yang dilakukan dalam mengembangkan karir guru?
4.
Apa hambatan-hambatan dalam pengembangan karir guru?
C. TUJUAN MASALAH
1. Untuk mengetahui karir dan pengambangan
karir
2. Untuk mengetahui tahapan-tahapan
pengembangan karir guru
3. Untuk mengetahui upaya yang dilakukan dalam
mengembanagkan karir guru
4. Untuk mengetahui hambatan-hambatan dalam
pengembangan karir guru
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Karir
dan Pengembangan Karir
Karir merujuk pada aktivitas dan posisi yang ada
dalam kecakapan khusus, jabatan, dan pekerjaan/tugas dan juga aktivitas yang
diasosiasikan dengan masa kehidupan kerja seorang individu. Istilah yang
dikedepankan dalam pendefinisian karir ini adalah aktivitas dan posisi
seseorang. Jika seseorang beraktivitas atau menduduki suatu posisi dalam suatu
lingkungan sosial, sementara untuk melakukan hal itu ia harus memiliki
kecakapan khusus, mengerjakan tugas-tugas tertentu dan menjabat, maka bisa
dikatakan bahwa orang tersebut berkarir. Demikian juga, jika seseorang dalam
suatu rentang masa bekerja untuk memperoleh nafkah bagi kehidupan diri dan
keluarganya, maka dikatakan bahwa orang tersebut memiliki karir.
Pengembangan karir merujuk pada proses pengembangan
keyakinan dan nilai, keterampilan dan bakat, minat, karakteristik kepribadian,
dan pengetahuan tentang dunia kerja sepanjang hayat. Sehingga dengan pengertian
ini, pengembangan karir tidak hanya mencakup rentang usia kerja produktif
seseorang, melainkan lebih luas lagi, yakni sepanjang hayat seseorang.
Pengembangan karir ini meliputi pengembangan keyakinan dan nilai seseorang
berkenaan dengan dunia kerjanya, yakni orang tersebut harus meyakini
’kebenaran’ dari apa yang ia lakukan (pekerjaan) untuk kehidupannya itu dan
menerapkan nilai-nilai yang mendorong kemajuan kehidupannya, misalnya:
kerajinan, keuletan, kejujuran, pantang menyerah dan hemat. Penyesuaian minat dan bakat dengan pekerjaan
yang ia geluti juga merupakan upaya pengembangan karir yang sedikit banyak
mempengaruhi kualitas dan kuantitas kerja seseorang. Keterampilan-keterampilan
dan pengetahuan yang diperlukan baik secara langsung maupun tidak langsung
dengan dunia kerjanya pun perlu ditingkatkan agar karirnya bisa berkembang.
Meningkatkan kebiasaan-kebiasaan hidup efektif turut juga mengembangkan
kehidupan karir seseorang karena dengan
memiliki kebiasaan hidup yang efektif tersebut karakteristik kepribadiannya
semakin berkualitas.
2. Karir
Guru/Konselor Sekolah
Karir
guru/konselor di sekolah meliputi dua hal, yaitu:
1. Karir Struktural, berhubungan dengan
kedudukan seseorang di dalam struktur
organisasi tempat ia bekerja, misalnya menjabat sebagai Wali Kelas, PKS, Wakasek, Kepala Sekolah, dan
lain-lain.) Karir ini memiliki tuntutan
tanggung jawab tertentu bagi seorang guru, sehingga wawasan/pengetahuan, sikap,
dan keterampilan seorang guru/konselor harus ditingkatkan untuk menjawab
tuntutan yang dimaksud.
2. Karir Fungsional, berhubungan dengan
tingkatan/pencapaian formal seseorang di dalam profesi yang ia geluti,
contohnya guru madya, guru dewasa, guru pembina, guru professional.
Agar dapat mengalami kenaikan karir, seorang
guru/konselor perlu mengerjakan sejumlah tugas-tugas profesional yang memiliki
nilai kredit tertentu dan dibuktikan dengan dokumen-dokumen legal. Akumulasi
nilai kredit yang dimaksud harus dapat memenuhi jumlah nilai tertentu yang
ditetapkan pemerintah. Kedua jenis karir
guru/konselor di sekolah tersebut dapat dicapai tentunya dengan sejumlah
pemerolehan kompetensi-kompetensi guru/konselor yang tinggi.
3. Kompetensi Profesi Guru/Konselor Sekolah
Terdapat
empat kompetensi yang mutlak dimiliki seorang guru/konselor sekolah,
yaitu:
1. Kompetensi Pribadi, berkenaan dengan
kemantapan, kestabilan, kedewasaan, kearifan, dan kewibawaan
guru/konselor.
2. Kompetensi Sosial, kemampuan berkomunikasi
secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, ortu
siswa, dan masyarakat.
3. Kompetensi
Pedagogik, kemampuan mengelola pembelajaran/BK yang meliputi pemahaman terhadap
peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran/BK, evaluasi, dan
pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensinya.
4. Kompetensi
Profesional, kemampuan penguasaan materi pembelajaran/BK secara luas dan
mendalam yang memungkinkannya membimbing peserta didik memenuhi standar
kompetensi
4. Upaya
Pengembangan Karir
Berikut ini adalah upaya-upaya yang dapat dilakukan
oleh guru/konselor untuk dapat meningkatkan kompetensinya agar karir yang ia
geluti dapat berkembang maksimal, yaitu:
1. Menghadiri/berpartisipasi dalam forum atau
kegiatan ilmiah profesional (seminar, simposium, pelatihan, dan lain-lain);
2. Membuat karya tulis ilmiah/populer, karya
seni, karya teknologi;
3. Melaksanakan penelitian/pengkajian kerja
profesional baik individual maupun kolaboratif (Lesson Study, PTK/PTBK, dan
penelitian jenis lainnya).
5.
Hambatan-Hambatan dalam pengembangan
kompetensi keguruan dan karir guru
Dalam mengakhiri seluruh bahasan makalah ini akan
disaksikan daftar masalah yang berkaitan dengan upaya pembinaan mutu guru dan
atau pengembangan kompetensi nya. Hal ini sebagai upaya untuk mengundang
kesadaran replektif dari pihak-pihak yang terkait dengan pembinaan mutu guru
dan atau pengambangan kompetensi guru dan para pemerhati bidang keguruan untuk
memperjelas posisi serta peranannya dalam peningkatan mutu guru dan dengan
demikian akan mengurangi kesimpangsiuran arah seata gerak pembinaan mutu guru.
Secara garis besar hambatan atau masalah yang
dihadapi dalam pengembangan kompetensi dan atau karir guru adalah
1.
Kesulitan pembibitan guru yang bermutu
2.
Kesulitan dalam standarisasi pendidikan guru pra-jabatan
3.
Kesulitan dalam standarisasi pendidikan guru dalam jabatan
4.
Kesulitan dalam membina kesinambungan serta keterpaduan antar
pembibitan-pendidikan guru pra-jabatan
Secara rinci jenis hambatan atau masalah yang
berhubungan dengan pembinaan mutu guru dan
pengembangan karirnya, adalah:
1.
adanya pergeseran aspirasi masyarakat terhadap profesi guru
2.
system seleksi calon guru yang variatif
3.
kualifikasi LPTK
4.
Lancar tidaknya proses penempatan tenaga kependidikan (khususnya guru)
5.
Penilaian kerja guru, promosi pangkat seta golongannya, dan penghargaan jabatan
guru
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Pengembangan
karir merupakan proses sepanjang hayat. Terdapat dua hal tahapan pengembangan
karir yang harus dikiuasai guru yaitu; karir stuktural dan karir fungsional.
Seorang guru atau konselor hendaklah melakukan berbagai upaya untuk
meningkatkan keempat macam kompetensi yang harus dimilikinya (pribadi, sosial,
pedagogik, dan profesional) agar karir profesionalnya itu dapat berkembang
lebih baik.
upaya-upaya
yang dapat dilakukan oleh guru/konselor untuk dapat meningkatkan kompetensinya
agar karir yang ia geluti dapat berkembang maksimal, yaitu:
1. Menghadiri/berpartisipasi dalam forum atau
kegiatan ilmiah profesional (seminar, simposium, pelatihan, dan lain-lain);
2. Membuat karya tulis ilmiah/populer, karya
seni, karya teknologi;
3. Melaksanakan penelitian/pengkajian kerja
profesional baik individual maupun kolaboratif (Lesson Study, PTK/PTBK, dan
penelitian jenis lainnya).
B.
Saran
Dengan adanya desentralisasi pendidikan
mengikuti berlakunya Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 Tentang Otonomi Daerah
sudah sewajarnya pemerintah daerah menerima tanggung jawab manajemen pendidikan
yang meliputi semua aspek pendidikan termasuk manajemen guru dengan lapang
dada. Pemerintah daerah perlu meningkatkan potensi para guru sebagai komponen
utama dalam bidang pendidikan. Dengan meningkatnya kompetensi guru maka diharapkan dapat
meningkatkan mutu pendidikan secara keseluruhan
Langkah pengembangan potensi guru yang dilakukan pemerintah perlu diikuti dengan pengembangan karier bagi guru dengan melalui penjenjangan
karier.
Upaya
yang dapat dilakukan guru untuk meningkatkan kompetensi dan karirnya adalah
berpartisipasi dalam forum atau kegiatan ilmiah profesional; membuat karya tulis
ilmiah/populer, karya seni, dan karya teknologi; dan melaksanaka
penelitian/pengkajian kerja profesionalnya baik secara individual maupun
kolaboratif
DAFTAR
PUSTAKA
Samana. 1994. Profesionalisme
Keguran.Yogyakarta: penerbit kanisius.
. Pengembangan
Karir Guru. (Online), (http://docsfiles. com/pdf_ pengembangan_karir
_guru.html, Diakses tanggal 24 Maret
2015).
Masaong, kadim. 2012. Supervisi
Pembelajaran dan Pengembangan Kapasitas Guru. Bandung:
Penerbit Alfabeta.
trimksh bnayak
BalasHapus