Rabu, 27 Mei 2015

PENGEMBANGAN KARIR GURU


BAB I
Pendahuluan
A.    LATAR BELAKANG
Pengembangan karir merupakan hal yang penting bagi seorang guru dan konselor karena hal ini sangat berpengaruh setidaknya terhadap kepuasan kerja dan peningkatan penghasilan. Dengan kata lain, jika karir seorang Guru meningkat maka tentu saja pengakuan lembaga yang menaunginya juga meningkat yang salah satunya dibuktikan dengan peningkatan gaji yang ia terima dan tentunya hal ini akan membuat ia lebih merasa senang dan nyaman bekerja.
Untuk mencapai hal itu, idealnya seorang GURU harus mengetahui tentang tingkatan-tingkatan karir dan konsekuensi dari tingkatan karir tersebut bagi dirinya baik berupa tanggung jawab/kewajiban maupun ganjaran yang akan ia peroleh. Selain itu, GURU juga harus mengetahui
upaya-upaya yang dapat ia lakukan untuk dapat meniti karir ke tingkatan yang lebih tinggi tersebut. Dengan memahami hal-hal seputar tingkatan karir dan upaya pencapaiannya, seorang GURU memiliki arah yang jelas dalam menjalani karir dan profesinya itu. Kendatipun demikian, realita yang terjadi saat ini sebagian GURU baru mengalami kesibukan yang luar biasa ketika ia mendapat  pemberitahuan mengenai persyaratan yang harus dipenuhi untuk kenaikan pangkat. Akhirnya berbagai upaya dilakukan untuk memenuhi persyaratan tersebut walau terkadang menempuh cara yang tidak “professional”. Bahkan tidak jarang upaya tersebut menimbulkan sejumlah riak-riak dan permasalahan dalam organisasi sekolah yang sedikit banyak mempengaruhi pengerjaan tugas utama GURU dalam mendidik para siswa.
Makalah ini berupaya untuk menjelaskan beberapa hal berkenaan dengan pengembangan karir yang mencakup: pengertian karir dan pengembangan karir, tahapan pengembangan karir dan upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan karirnya.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian karir dan pengembangan karir?
2. Apa tahapan-tahapan pengembangan karir guru?
3. Apa upaya yang dilakukan dalam mengembangkan karir guru?
4. Apa hambatan-hambatan dalam pengembangan karir guru?

 C. TUJUAN MASALAH
 1. Untuk mengetahui karir dan pengambangan karir
 2. Untuk mengetahui tahapan-tahapan pengembangan karir guru
 3. Untuk mengetahui upaya yang dilakukan dalam mengembanagkan karir guru
 4. Untuk mengetahui hambatan-hambatan dalam pengembangan karir guru
  


BAB II
PEMBAHASAN
     1.      Pengertian Karir dan Pengembangan Karir
Karir merujuk pada aktivitas dan posisi yang ada dalam kecakapan khusus, jabatan, dan pekerjaan/tugas dan juga aktivitas yang diasosiasikan dengan masa kehidupan kerja seorang individu. Istilah yang dikedepankan dalam pendefinisian karir ini adalah aktivitas dan posisi seseorang. Jika seseorang beraktivitas atau menduduki suatu posisi dalam suatu lingkungan sosial, sementara untuk melakukan hal itu ia harus memiliki kecakapan khusus, mengerjakan tugas-tugas tertentu dan menjabat, maka bisa dikatakan bahwa orang tersebut berkarir. Demikian juga, jika seseorang dalam suatu rentang masa bekerja untuk memperoleh nafkah bagi kehidupan diri dan keluarganya, maka dikatakan bahwa orang tersebut memiliki karir. 
Pengembangan karir merujuk pada proses pengembangan keyakinan dan nilai, keterampilan dan bakat, minat, karakteristik kepribadian, dan pengetahuan tentang dunia kerja sepanjang hayat. Sehingga dengan pengertian ini, pengembangan karir tidak hanya mencakup rentang usia kerja produktif seseorang, melainkan lebih luas lagi, yakni sepanjang hayat seseorang. Pengembangan karir ini meliputi pengembangan keyakinan dan nilai seseorang berkenaan dengan dunia kerjanya, yakni orang tersebut harus meyakini ’kebenaran’ dari apa yang ia lakukan (pekerjaan) untuk kehidupannya itu dan menerapkan nilai-nilai yang mendorong kemajuan kehidupannya, misalnya: kerajinan, keuletan, kejujuran, pantang menyerah dan hemat.  Penyesuaian minat dan bakat dengan pekerjaan yang ia geluti juga merupakan upaya pengembangan karir yang sedikit banyak mempengaruhi kualitas dan kuantitas kerja seseorang. Keterampilan-keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan baik secara langsung maupun tidak langsung dengan dunia kerjanya pun perlu ditingkatkan agar karirnya bisa berkembang. Meningkatkan kebiasaan-kebiasaan hidup efektif turut juga mengembangkan kehidupan karir seseorang  karena dengan memiliki kebiasaan hidup yang efektif tersebut karakteristik kepribadiannya semakin berkualitas.
  
     2.      Karir Guru/Konselor Sekolah
Karir guru/konselor di sekolah meliputi dua hal, yaitu: 
1. Karir Struktural, berhubungan dengan kedudukan  seseorang di dalam struktur organisasi tempat ia bekerja, misalnya menjabat sebagai Wali  Kelas, PKS, Wakasek, Kepala Sekolah, dan lain-lain.)  Karir ini memiliki tuntutan tanggung jawab tertentu bagi seorang guru, sehingga wawasan/pengetahuan, sikap, dan keterampilan seorang guru/konselor harus ditingkatkan untuk menjawab tuntutan yang dimaksud. 
2. Karir Fungsional, berhubungan dengan tingkatan/pencapaian formal seseorang di dalam profesi yang ia geluti, contohnya guru madya, guru dewasa, guru pembina, guru professional. 
Agar dapat mengalami kenaikan karir, seorang guru/konselor perlu mengerjakan sejumlah tugas-tugas profesional yang memiliki nilai kredit tertentu dan dibuktikan dengan dokumen-dokumen legal. Akumulasi nilai kredit yang dimaksud harus dapat memenuhi jumlah nilai tertentu yang ditetapkan pemerintah.  Kedua jenis karir guru/konselor di sekolah tersebut dapat dicapai tentunya dengan sejumlah pemerolehan kompetensi-kompetensi guru/konselor yang tinggi. 
     3.       Kompetensi Profesi Guru/Konselor Sekolah
Terdapat empat kompetensi yang mutlak dimiliki seorang guru/konselor sekolah, yaitu: 
1.  Kompetensi Pribadi, berkenaan dengan kemantapan, kestabilan, kedewasaan, kearifan, dan kewibawaan guru/konselor. 
2.  Kompetensi Sosial, kemampuan berkomunikasi secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, ortu siswa, dan masyarakat.  
3. Kompetensi Pedagogik, kemampuan mengelola pembelajaran/BK yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran/BK, evaluasi, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensinya. 
4. Kompetensi Profesional, kemampuan penguasaan materi pembelajaran/BK secara luas dan mendalam yang memungkinkannya membimbing peserta didik memenuhi standar kompetensi
     4.      Upaya Pengembangan Karir
Berikut ini adalah upaya-upaya yang dapat dilakukan oleh guru/konselor untuk dapat meningkatkan kompetensinya agar karir yang ia geluti dapat berkembang maksimal, yaitu: 
1.   Menghadiri/berpartisipasi dalam forum atau kegiatan ilmiah profesional (seminar, simposium, pelatihan, dan lain-lain);
2.  Membuat karya tulis ilmiah/populer, karya seni, karya teknologi;
3.  Melaksanakan penelitian/pengkajian kerja profesional baik individual maupun kolaboratif (Lesson Study, PTK/PTBK, dan penelitian jenis lainnya). 
     5.       Hambatan-Hambatan dalam pengembangan kompetensi keguruan dan karir guru
Dalam mengakhiri seluruh bahasan makalah ini akan disaksikan daftar masalah yang berkaitan dengan upaya pembinaan mutu guru dan atau pengembangan kompetensi nya. Hal ini sebagai upaya untuk mengundang kesadaran replektif dari pihak-pihak yang terkait dengan pembinaan mutu guru dan atau pengambangan kompetensi guru dan para pemerhati bidang keguruan untuk memperjelas posisi serta peranannya dalam peningkatan mutu guru dan dengan demikian akan mengurangi kesimpangsiuran arah seata gerak pembinaan mutu guru.
Secara garis besar hambatan atau masalah yang dihadapi dalam pengembangan kompetensi dan atau karir guru adalah
1. Kesulitan pembibitan guru yang bermutu
2. Kesulitan dalam standarisasi pendidikan guru pra-jabatan
3. Kesulitan dalam standarisasi pendidikan guru dalam jabatan
4. Kesulitan dalam membina kesinambungan serta keterpaduan antar pembibitan-pendidikan guru pra-jabatan
Secara rinci jenis hambatan atau masalah yang berhubungan dengan pembinaan mutu guru dan  pengembangan karirnya, adalah:
1. adanya pergeseran aspirasi masyarakat terhadap profesi guru
2. system seleksi calon guru yang variatif
3. kualifikasi LPTK
4. Lancar tidaknya proses penempatan tenaga kependidikan (khususnya guru)
5. Penilaian kerja guru, promosi pangkat seta golongannya, dan penghargaan jabatan guru




BAB III
PENUTUP

A.       Kesimpulan
Pengembangan karir merupakan proses sepanjang hayat. Terdapat dua hal tahapan pengembangan karir yang harus dikiuasai guru yaitu; karir stuktural dan karir fungsional. Seorang guru atau konselor hendaklah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan keempat macam kompetensi yang harus dimilikinya (pribadi, sosial, pedagogik, dan profesional) agar karir profesionalnya itu dapat berkembang lebih baik.
 upaya-upaya yang dapat dilakukan oleh guru/konselor untuk dapat meningkatkan kompetensinya agar karir yang ia geluti dapat berkembang maksimal, yaitu: 
1.   Menghadiri/berpartisipasi dalam forum atau kegiatan ilmiah profesional (seminar, simposium, pelatihan, dan lain-lain);
2.  Membuat karya tulis ilmiah/populer, karya seni, karya teknologi;
3.  Melaksanakan penelitian/pengkajian kerja profesional baik individual maupun kolaboratif (Lesson Study, PTK/PTBK, dan penelitian jenis lainnya). 
B.        Saran
  Dengan adanya desentralisasi pendidikan mengikuti berlakunya Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 Tentang Otonomi Daerah sudah sewajarnya pemerintah daerah menerima tanggung jawab manajemen pendidikan yang meliputi semua aspek pendidikan termasuk manajemen guru dengan lapang dada. Pemerintah daerah perlu meningkatkan potensi para guru sebagai komponen utama dalam bidang pendidikan. Dengan meningkatnya  kompetensi guru maka diharapkan dapat meningkatkan mutu pendidikan secara keseluruhan  Langkah pengembangan potensi guru yang dilakukan pemerintah  perlu diikuti dengan pengembangan  karier bagi guru dengan melalui penjenjangan karier.
Upaya yang dapat dilakukan guru untuk meningkatkan kompetensi dan karirnya adalah berpartisipasi dalam forum atau kegiatan ilmiah profesional; membuat karya tulis ilmiah/populer, karya seni, dan karya teknologi; dan melaksanaka penelitian/pengkajian kerja profesionalnya baik secara individual maupun kolaboratif



DAFTAR PUSTAKA

Samana. 1994. Profesionalisme Keguran.Yogyakarta: penerbit kanisius.
             . Pengembangan Karir Guru. (Online), (http://docsfiles. com/pdf_ pengembangan_karir
     _guru.html, Diakses tanggal 24 Maret 2015).
Masaong, kadim. 2012. Supervisi Pembelajaran dan Pengembangan Kapasitas Guru. Bandung:
     Penerbit Alfabeta. 

1 komentar:

Tinggalkan Komentar anda di sini