Sabtu, 11 Juli 2015

Variabel Penelitian

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah Metode Penelitian dengan judul Variabel Penelitian ini tepat waktu.
     Makalah ini berisikan informasi mengenai definisi atau pengertian dari variable, ciri-ciri variabel, macam-macam variabel dalam penelitian, jenis pengukuran variabel dari variabel  tersebut, dimana di dalamnya ada contoh-contoh yang memudahkan pembaca memahaminya.
Kami berharap makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang Variabel dalam sebuah penelitian. Dalam hal ini pun penyusun masih dalam tahapan belajar, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah dari awal sampai akhir.

           B.     Rumusan Masalah
a.       Apa pengertian variable ?
b.      Apa jenis variable berdasarkan hasil pengukuran?
c.       Ada berapa sifat variable ?
d.      Apa jenis variable berdasarkan fungsinya?
e.       Bagimanakah korelasi antar variable?

C.     Tujuan
a.       Mengetahui pengertian variable
b.      Mengetahui jenis variable berdasarkan hasil pengukuran
c.       Mengetahui sifat variable
d.      Mengetahui jenis variable berdasarkan fungsinya
e.       Memahami korelasi antar variabel



BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian
Variabel berasal dari kata bahasa inggris variable yang berarti factor tak tetap atau berubah- ubah. Namun bahasa Indonesia kontemporer telah terbiasa menggunakan kata variable ini dengan pengertian yang lebih tepat disebut bervariasi. Dengan demikian variable adalah fenomena yang bervariasi dalam bentuk, kualitas, kuantitas, mutu, dan standar. Variabel adlah sesuatu yang dapat  diukur dan cara pengukurannya berbeda-beda.
Dari pengertian ini, maka variable adalah sebuah fenomena (yang berubah- ubah) dengan demikian maka bisa jadi tidak ada satu peristiwa di alam ini yang tidak dapat disebut variable, tinggal tergantung bagaimana kualitas variabelnya, yaitu bagaimana bentuk variasi fenomena tersebut.
Ada fenomena yang spectrum variasinya sederhana, tetapi juga ada fenomena lain dengan spectrum variasi yang amat kompleks. Dan salah satu contaohnya adalah fenomena jenis kelamin manusia. Kalau dikelompokkan hanya ada dua jenis kelamin, yaitu manusia laki- laki dan manusia perempuan. Fenomena jenis kelamin itu adalah variabelnya sedang variasinya ada 2 yaitu laki-laki dan perempuan.

B.     Jenis-jenis variabel
1.      Jenis variabel berdasarkan hasil pengukuran,  dapat dibedakan menjadi 4 tingkat, yaitu:
a.       Variabel Nominal
Variabel nominal adalah variabel yang hanya dapat digolongkan secara terpisah, diskrip, kategori yang berfariasi menurut jenis. Ciri Variabel ini adalah menunjukkan saling pilah (mutually exlusive) antara kategori yang satu dengan kategori yang lain. Contoh variable Nominal adalah jenis kelamin sedang variasinya ada dua yaitu pria dan wanita. Contoh lain adalah jenis pekerjaan variasinya ada dua yaitu negeri dan swasta, status perkawinan variasinya ada dua yaitu kawin dan belum kawin.

b.      Variabel Ordinal
Variable ordinal yaitu variabel yang tersusun berdasarkan jenjang dalam artibut tertentu. Ciri variabel ordinal adalah memiliki variabel bertingkat yang menunjukkan urutan (order). Urutan ini menggambarkan adanya gradasi atau peringkat, jarak peringkat yang satu dengan lainnya tidak sama. Misalnya, juara I –II –III masing-masing memperoleh skor 90, 80 dan 75. Jarak 75 ke 80 adalah 5, sedangkan jarak antara 80 ke 90 adalah 10. Contoh lain adalah peringkat atau ranking yaitu ada ranking 1, ranking 2 dan ranking 3.

c.       Variabel Interval
Variable interval yaitu variabel yang skala pengukurannya memiliki jarak yang sama atau memiliki satuan atau unit tertentu. Ciri Variabel berskala interval yakni dapat membedakan antara unit satu dan unit yang lain memiliki jarak yang tetap, tidak memiliki nilai nol mutlak (absolute), dan skor-skor yang ada didalamnya tidak bersifat bandingan (rasio). Misalnya skala thermometer menunjukkan nol drajat Celsius, tetapi tetap saja masih ada panasnya. Contoh lain adalah nilai belajar yaitu 90, 80 dan 70. Jarak antara nilai 90 dan 80 sama dengan jarak nilai 80 dan 70.

d.      Variabel Rasio
Variabel rasio yaitu variabel yang dalam kuantifikasinya mempunyai nilai nol mutlak dan dapat menunjukkan sifat perbandingan. Misalnya, hasil pengukuran berat, yaitu berat bayi 5 kg adalah setengah dari berat badan bayi yang lainnya 10 kg. Contoh lain seperti jarak, umur dan kecepatan.

2.      Dilihat dari sifatnya variabel dibedakan menjadi 2 yaitu:
a.       Variabel Aktif
Variabel aktif yaitu variabel yang memungkinkan untuk dimanipulasi (bisa diubah atau bisa diganti) sesuai dengan tujuan yang diinginkan oleh peneliti. Contohnya adalah meneliti tingkah laku seseorang apakah baik atau buruk.

b.      Variabel Atributif
Variabel atributif  yaitu variabel yang sifatnya tetap dan dalam kondisi yang wajar sifat-sifat itu sukar diubahnya.

3.      Jenis Variabel berdasarkan fungsinya
a.       Variabel dependen
Variabel dependen atau variabel tidak bebas (terikat atau tergantung) adalah kondisi atau karakteristik yang berubah atau muncul ketika penelitian mengintroduksi, pengubah atau pengganti variabel bebas. Menurut fubgsinya variabel ini dipengaruhi oleh variabel lain.

b.      Variable independen
Variabel independen atau variabel bebas (bisa diganti-ganti) adalah kondisi- kondisi atau karakteristik yang oleh peneliti dimanipulasikan dalam rangka untuk menerangkan hubungan- hubungan dengan fenomena yang diobservasi. Menurut fungsinya variabel ini mempengaruhi variabel lain, jadi secara bebas berpengaruh dalam variabel lain.

c.       Variabel intervening
Variabel intervening atau variabel penghubung yaitu variabel yang berfungsi menghubungkan variabel satu dengan variabel lain. Hubungan itu dapat menyangkut sebab akibat ataupun pengaruh atau terpengaruh. Variabel ini merupakan variabel penyela atau antara yang terletak diantara variabel independen dan variabel dependen, sehingga variabel independen tidak langsung mempengaruhi berubahnya atau timbulnya variabel dependen.

d.      Variabel moderator
Variabel moderator adalah variabel yang mempengaruhi, dan pengaruhnya itu bisa memperkuat atau bisa memperlemah antar variabel dependen dan variabel independen. Variabel tersebut juga sebagai variabel independen kedua.

e.       Variabel control
Variabel control atau variabel kendali adalah variabel yang membatasi atau mewarnai variabel moderator.  Variabel ini berfungsi sebagai control terhadap variabel lain terutama yang berkaitan dengan variabel moderator dan bebas, yang juga berpengaruh terhadap variabel yang tergantung.

f.       Variabel random
Variabel random atau variabel acak yaitu variabel yang fungsinya dapat di abaikan dan pengaruhnya dapat tidak diperhatikan terhadap bebas maupun tergantung. 





Kompleksitas Variabel dalam Konsep Konseptualisasi

Sebab                         Hubungan                          Akibat

Motivasi belajar
(variabel independen)
Lingkungan Hidup
(variabel moderator)
Umur
(Variabel Kontrol)
Jenis kelamin
(variabel random)



Prestasi belajar
(variable dependent)


Proses belajar
(variable intervening)










C.     Korelasi antar variabel
1.      Korelasi simetris
Korelasi simetris terjadi bila antar dua variabel terdapat hubungan, tetapi tidak ada mekanisme pengaruh- mempengaruhi; masing- masing bersifat mandiri. Korelasi simetris terjadi karena:
a.       Kedua variabel merupakan indikator sebuah konsep yang sama. Pada suatu saat orang bersuara sendu,kemudian mengeluarkan air mata, tandanya ia menangis. Namun tidak dapat dikatakan bahwa seseorang mengeluarkan air mata menyebabkan ia bersuara sendu atau sebaliknya.

b.      Kedua variabel merupakan akibat dari faktor yang sama.contoh: hubungan antara berat badan dan tinggi badan, keduanya merupakan variabel terikat dari variabel bebas yaitu “pertumbuhan”.

c.       Kedua variabel berkaitan secara fungsional. Berkembangnya hypermarket di suatu wilayah, secara fungsioanl mematikan took-toko kecil disekitar hypermarket.

d.      Kedua variabel mempunyai hubungan yang kebetulan semata. Kenaikan gaji dosen dengan turunnya hujan deras.

2.      Korelasi asimetris
Korelasi asimetris ialah korelasi yang mendiskripsikan antara dua variabel dimana variabel yang satu bersifat mempengaruhi variabel yang lain (variabel bebas dan variabel terikat)

a.       Hubungan antara stimulus dan respons
Hubungan ini menjelaskan variabel stimulus memberikan pengaruh terhadap variabel respons, dan kemudian variabel respons memberikan  reaksi terhadap stimulus tersebut. Hubungan yang demikian itulah merupakan salah satu hubungan yang lazim dilakukan oleh para ahli dalam penelitian kuantitatif. Contonya, seorang insinyur pertanian mengamati adanya pengaruh pupuk terhadap buah yang dihasilkannya; seorang psikolog meneliti pengaruh kerasnya musik terhadap tingkah konsentrasi. Seorang pendidik mengamati pengaruh metode mengajar terhadap prestasi belajar para siswa.

b.      Hubungan antara disposisi dan respon
Disposisi adalah kecenderungan untuk menunjukkan respons tertentu dalam situasi tertentu, bila ‘stimulus” datangnya pengaruh dari luar dirinya, sedangkan “disposisi” berada dalam diri seseorang. Contoh: Sikap kebiasaan, nilai, dorongan, kemampuan, dan lain sebagainya. Suatu respon sering diukur dengan mengamati tingkah laku seseorang, misalnya: pemakaian konstrasepsi, migrasi, perilaku inivasi dan sebagainya.

c.       Hubungan antara ciri individu dan disposisi atau tingkah laku
Ciri di sini adalah sifat individu yang relatif tidak berubah dan tidak dipengaruhi lingkungan, seperti seks, suku bangsa, kebangsaan, pendidikan, dan lain-lain.

d.      Hubungan antara prekondisi yang perlu dengan akibat tetentu
Contoh: agar pedagang kecil dapat memperluas usahanya diperlukan antara lain persyaratan pinjaman bank yang lunak, hubungan antara kerja keras dengan keberhasilan jumlah jam belajar dengan nilai yang diperoleh.

e.       Hubungan yang imanen antara dua variable
Di dalam hubungan ini terdapat jalinan yang erat antara variabel satu dengan variabel yang lain. Jelasnya: apabila variabel yang satu berubah, maka variabel yang lain ikut berubah. Contonya hubungan antara semakin besarnya syatu organisasi dengan semakin rumitnya peraturan yang ada, jumlah lulusan sekolah keguruan yang terus bertambah dengan tidak diikuti oleh bertambahnya jumlah sekolah baru, akan mengakibatkan jullah pengangguran bagi lulusan sekolah keguruan.


f.       Hubungan antara tujuan dan cara
Contonya: penelitian tentang hubungan antara kerja keras dan keberhasilan. Jumlah jam belajar dengan nilai yang diperoleh pada waktu ujian, hubungan antara cinta orang tua terhadap anak dan cara ia mendidik anak tersebut.

3.      Korelasi timbal- balik
Korelasi timbal-balik adalah korelasi antara dua variabel yang saling pengaruh – mempengaruhi. Contoh : misalnya siswa yang biasa belajar teratur  akan meraih prestasi tinggi, karena berprestasi tinggi menyebabakan siswa diterima di perguruan tinggi.  Memiliki buku adalah investasi dan akan mendatangkan keuntungan, karena pada gilirannya hasil dari membaca buku dan menulis dapat digunakan untuk membeli buku lain.  Penanaman modal akan mendatangkan keuntungan, dan pada gilirannya keuntungan akan memungkinkan penanaman modal.




BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Variable adalah fenomena yang bervariasi dalam bentuk kualitas, kuantitas, mutu, dan standar
Jenis-jenis variable berdasarkan hasil pengukurannya itu ada empat:
1.      variabel nominal ordinal
2.      variable ordinal
3.      variable interval
4.      variable rasio
Dilihat dari sifatnya variable ada dua yaitu variable aktif dan variable atributif dan jenis variable berdasarkan fungsinya ada lima
1.      Dependent
2.      Independent
3.      Intervening
4.      Moderator
5.      Control
6.      Acak atau Radom
Korelasi antar  variable ada tiga yaitu, Korelasi simetris, asimetris dan timbal balik.




DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Zainal. 2012. Penelitian Pendidikan, Bandung: Remaja Rosdakarya
Bungin, Burhan. 2011. Metodologi penelitian kuantitatif, Jakarta: kencana prenada media group
Suryabrata, sumadi. 2002. Metodologi penelitian, Jakarta: raja grafindo persada

1 komentar:

  1. artikel yang menarik, kami juga punya artikel tentang variabel penelitian yang mungkin bisa membantu.. silahkan berkunjung... http://ayo-nambah-ilmu.blogspot.co.id/2016/06/variabel-penelitian-pengertian-ciri.html

    BalasHapus

Tinggalkan Komentar anda di sini